Ucapan Kita Kala Depan
Disadur dari , edisi 24 Oktober 2016
Baca: Amsal 13:1-25
"Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan." Amsal 13:3
Banyak orang tanpa sadar atau mungkin secara sengaja, suka sekali mengucapkan dan menggemakan kata-kata negatif, seperti: "Aduh sial...usahaku kok gagal terus!; anakku kok bandel sekali dan susah diatur; wah celaka...nasibku kok menyerupai ini terus...!" Orang tak menyadari bahwa apa yang diucapkan akan menjadi suatu kenyataan di kemudian hari.
Injil mengatakan: "'Firman itu erat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.' Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab bila kau mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus ialah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kau akan diselamatkan." (Roma 10:8-9). Kalau kita senantiasa mengucapkan firman keyakinan maka kita akan menuai hal-hal yang indah dan positif; kalau akreditasi kita positif wacana Kristus maka kita akan diselamatkan. Sebaliknya kalau kita tak sanggup menahan lisan kita untuk memperkatakan hal-hal yang negatif kita akan mengalami kerugian besar. "...siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan." (ayat nas).
Dalam menangani umat Israel yang tegar tengkuk, selalu mengeluh, mengomel, bersungut-sungut dan tidak mau taat kepada Tuhan Musa pun bersikap tegas: "Tetapi firman ini sangat erat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan. Ingatlah, saya menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, janjkematian dan kecelakaan," (Ulangan 30:14-15). Kehidupan dan keberuntungan, janjkematian dan kecelakaan sanggup kita pilih dan kita tentukan sesuai dengan harapan hati kita. Akan tetapi "Pilihlah kehidupan, agar engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu," (Ulangan 30:19b).
Adalah wajib bagi kita untuk menjaga ucapan atau perkataan kita setiap hari! Belajarlah dari Daud yang sangat berhati-hati dengan ucapannya sehingga ia berdoa, "Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!" (Mazmur 141:3).
"Siapa yang mau menyayangi hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu." 1 Petrus 3:10
Baca: Amsal 13:1-25
"Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya, siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan." Amsal 13:3
Banyak orang tanpa sadar atau mungkin secara sengaja, suka sekali mengucapkan dan menggemakan kata-kata negatif, seperti: "Aduh sial...usahaku kok gagal terus!; anakku kok bandel sekali dan susah diatur; wah celaka...nasibku kok menyerupai ini terus...!" Orang tak menyadari bahwa apa yang diucapkan akan menjadi suatu kenyataan di kemudian hari.
Injil mengatakan: "'Firman itu erat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu.' Itulah firman iman, yang kami beritakan. Sebab bila kau mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus ialah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kau akan diselamatkan." (Roma 10:8-9). Kalau kita senantiasa mengucapkan firman keyakinan maka kita akan menuai hal-hal yang indah dan positif; kalau akreditasi kita positif wacana Kristus maka kita akan diselamatkan. Sebaliknya kalau kita tak sanggup menahan lisan kita untuk memperkatakan hal-hal yang negatif kita akan mengalami kerugian besar. "...siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan." (ayat nas).
Dalam menangani umat Israel yang tegar tengkuk, selalu mengeluh, mengomel, bersungut-sungut dan tidak mau taat kepada Tuhan Musa pun bersikap tegas: "Tetapi firman ini sangat erat kepadamu, yakni di dalam mulutmu dan di dalam hatimu, untuk dilakukan. Ingatlah, saya menghadapkan kepadamu pada hari ini kehidupan dan keberuntungan, janjkematian dan kecelakaan," (Ulangan 30:14-15). Kehidupan dan keberuntungan, janjkematian dan kecelakaan sanggup kita pilih dan kita tentukan sesuai dengan harapan hati kita. Akan tetapi "Pilihlah kehidupan, agar engkau hidup, baik engkau maupun keturunanmu," (Ulangan 30:19b).
Adalah wajib bagi kita untuk menjaga ucapan atau perkataan kita setiap hari! Belajarlah dari Daud yang sangat berhati-hati dengan ucapannya sehingga ia berdoa, "Awasilah mulutku, ya TUHAN, berjagalah pada pintu bibirku!" (Mazmur 141:3).
"Siapa yang mau menyayangi hidup dan mau melihat hari-hari baik, ia harus menjaga lidahnya terhadap yang jahat dan bibirnya terhadap ucapan-ucapan yang menipu." 1 Petrus 3:10