Ester: Bersinar Laksana Bintang (1)
Disadur dari , edisi 25 Oktober 2016
Baca: Ester 2:1-18
"...gadis itu elok perawakannya dan bagus parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai." Ester 2:7
Ester lahir dengan nama Ibrani Hadassah; nama Ester sendiri berasal dari bahasa Persia yang berarti star atau bintang.
Ester yaitu yatim piatu keturunan Benyamin yang dirawat dan diangkat anak oleh Mordekhai: "Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, alasannya yaitu anak itu tidak beribu bapa lagi;" (ayat 7a). Dari latar belakang keluarganya gotong royong Ester punya alasan besar lengan berkuasa mempunyai self pity (mengasihani diri sendiri) yang tinggi lantaran ia sebatang kara. Namun itu tidak dilakukannya. Ia pun tumbuh menjadi seorang gadis yang bukan hanya bagus secara fisik tetapi juga bagus hatinya. Semua tidak terlepas dari bimbingan dan didikan kakak sepupunya yang tak pernah berhenti men-support-nya. Apa pun yang disuruhkan Mordekhai, tanpa keluh kesah, Ester taat melakukannya.
Ketika raja hendak mencari permaisuri sebagai ganti Wasti, Ester pun turut mengambil bagian, atas derma kakak sepupunya itu. Singkat cerita, saat mengikuti seleksi calon permaisuri Ester lolos, bahkan terpilih menjadi permaisuri raja. "...sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat beliau menjadi ratu ganti Wasti." (ayat 17). Kunci keberhasilan Ester adalah, selain mempunyai perawakan yang memang elok dan cantik, terutama sekali lantaran ia berkepribadian baik atau mempunyai inner beauty. Itulah yang membedakan dan menjadi nilai 'lebih' dibandingkan wanita-wanita lain penerima kompetisi, sehingga hal itu menimbulkan rasa kagum dan sayang di mata Hegai, seorang sida-sida doktrin raja Ahasyweros yang ditugasi menjaga para perempuan yang akan menjadi permaisuri raja (ayat 3). Sebelum diangkat menjadi permaisuri Ester pun harus melewati masa karantina layaknya pemilihan putri-putrian masa kini, bahkan prosesnya tidak singkat, yaitu 12 bulan (ayat 12).
Seringkali saat dihadapkan pada suatu proses banyak dari kita cenderung berontak, tidak tahan dan lari, padahal melalui proses ini kita sedang dibuat dan dipersiapkan Tuhan menuju kepada rencana-Nya yang indah. Proses itu memang sakit, tapi mendatangkan kebaikan bagi kita!
Karena mempunyai kualitas hidup yang baik Ester terpilih menjadi permaisuri raja!
Baca: Ester 2:1-18
"...gadis itu elok perawakannya dan bagus parasnya. Ketika ibu bapanya mati, ia diangkat sebagai anak oleh Mordekhai." Ester 2:7
Ester lahir dengan nama Ibrani Hadassah; nama Ester sendiri berasal dari bahasa Persia yang berarti star atau bintang.
Ester yaitu yatim piatu keturunan Benyamin yang dirawat dan diangkat anak oleh Mordekhai: "Mordekhai itu pengasuh Hadasa, yakni Ester, anak saudara ayahnya, alasannya yaitu anak itu tidak beribu bapa lagi;" (ayat 7a). Dari latar belakang keluarganya gotong royong Ester punya alasan besar lengan berkuasa mempunyai self pity (mengasihani diri sendiri) yang tinggi lantaran ia sebatang kara. Namun itu tidak dilakukannya. Ia pun tumbuh menjadi seorang gadis yang bukan hanya bagus secara fisik tetapi juga bagus hatinya. Semua tidak terlepas dari bimbingan dan didikan kakak sepupunya yang tak pernah berhenti men-support-nya. Apa pun yang disuruhkan Mordekhai, tanpa keluh kesah, Ester taat melakukannya.
Ketika raja hendak mencari permaisuri sebagai ganti Wasti, Ester pun turut mengambil bagian, atas derma kakak sepupunya itu. Singkat cerita, saat mengikuti seleksi calon permaisuri Ester lolos, bahkan terpilih menjadi permaisuri raja. "...sehingga baginda mengenakan mahkota kerajaan ke atas kepalanya dan mengangkat beliau menjadi ratu ganti Wasti." (ayat 17). Kunci keberhasilan Ester adalah, selain mempunyai perawakan yang memang elok dan cantik, terutama sekali lantaran ia berkepribadian baik atau mempunyai inner beauty. Itulah yang membedakan dan menjadi nilai 'lebih' dibandingkan wanita-wanita lain penerima kompetisi, sehingga hal itu menimbulkan rasa kagum dan sayang di mata Hegai, seorang sida-sida doktrin raja Ahasyweros yang ditugasi menjaga para perempuan yang akan menjadi permaisuri raja (ayat 3). Sebelum diangkat menjadi permaisuri Ester pun harus melewati masa karantina layaknya pemilihan putri-putrian masa kini, bahkan prosesnya tidak singkat, yaitu 12 bulan (ayat 12).
Seringkali saat dihadapkan pada suatu proses banyak dari kita cenderung berontak, tidak tahan dan lari, padahal melalui proses ini kita sedang dibuat dan dipersiapkan Tuhan menuju kepada rencana-Nya yang indah. Proses itu memang sakit, tapi mendatangkan kebaikan bagi kita!
Karena mempunyai kualitas hidup yang baik Ester terpilih menjadi permaisuri raja!