Hak Dan Kewajiban Harus Seimbang
Disadur dari , edisi 28 November 2016
Baca: Efesus 6:1-9
"Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, jika ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan mendapatkan alhasil dari Tuhan." Efesus 6:8
Secara umum hak yaitu sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Sedangkan kewajiban yaitu sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan. Hak dan kewajiban yaitu dua aspek yang tidak terpisahkan dan saling berkaitan. Bila seseorang sudah melaksanakan kewajibannya dengan baik maka secara otomatis hak akan menjadi bagiannya. Namun banyak orang lebih mengedepankan hak, alias menuntut haknya dipenuhi terlebih dahulu, tetapi urusan kewajiban diabaikan. Makara menuntut hak secara penuh tetapi tidak menjalankan kewajiban sesuai harapan.
Untuk mewujudkan sebuah kemitraan yang baik hak dan kewajiban haruslah berjalan secara seimbang. Seorang hamba, dalam situasi dan kondisi apa pun, berkewajiban untuk taat pada tuannya yaitu mengerjakan dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi tugasnya. "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan nrimo hati, sama menyerupai kau taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melaksanakan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya menyerupai orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia." (Efesus 6:5-7). Taat artinya memberi diri dengan menundukkan keberadaan diri sebagai perilaku hormat yang keluar dari dasar hati yang terdalam, bukan kepura-puraan atau sebatas menyenangkan sang tuan. Ini berbicara wacana pengabdian dan loyalitas.
Ketaatan kepada tuan harus disamakan dengan taat kepada Kristus, yaitu melaksanakan kiprah dengan segenap hati sebagai kehendak Tuhan atas dirinya. Sebagai tuan kita pun harus tahu apa yang menjadi bab kita yaitu memenuhi kewajiban dengan baik. Firman Tuhan memperingatkan, "Janganlah engkau memeras sesamamu manusia...janganlah kautahan upah seorang pekerja harian hingga besok harinya." (Imamat 19:13). Secara tegas rasul Paulus menyatakan entang kemahatahuan dan keadilan Tuhan atas para tuan yang tidak memenuhi tanggung jawabnya (Efesus 6:9).
Berkat tersedia bagi hamba-hamba dan tuan-tuan yang bisa menjalankan kiprahnya sesuai kehendak Tuhan!
Baca: Efesus 6:1-9
"Kamu tahu, bahwa setiap orang, baik hamba, maupun orang merdeka, jika ia telah berbuat sesuatu yang baik, ia akan mendapatkan alhasil dari Tuhan." Efesus 6:8
Secara umum hak yaitu sesuatu yang mutlak menjadi milik kita dan penggunaannya tergantung kepada kita sendiri. Sedangkan kewajiban yaitu sesuatu yang wajib dilaksanakan, keharusan. Hak dan kewajiban yaitu dua aspek yang tidak terpisahkan dan saling berkaitan. Bila seseorang sudah melaksanakan kewajibannya dengan baik maka secara otomatis hak akan menjadi bagiannya. Namun banyak orang lebih mengedepankan hak, alias menuntut haknya dipenuhi terlebih dahulu, tetapi urusan kewajiban diabaikan. Makara menuntut hak secara penuh tetapi tidak menjalankan kewajiban sesuai harapan.
Untuk mewujudkan sebuah kemitraan yang baik hak dan kewajiban haruslah berjalan secara seimbang. Seorang hamba, dalam situasi dan kondisi apa pun, berkewajiban untuk taat pada tuannya yaitu mengerjakan dengan sungguh-sungguh apa yang menjadi tugasnya. "Hai hamba-hamba, taatilah tuanmu yang di dunia dengan takut dan gentar, dan dengan nrimo hati, sama menyerupai kau taat kepada Kristus, jangan hanya di hadapan mereka saja untuk menyenangkan hati orang, tetapi sebagai hamba-hamba Kristus yang dengan segenap hati melaksanakan kehendak Allah, dan yang dengan rela menjalankan pelayanannya menyerupai orang-orang yang melayani Tuhan dan bukan manusia." (Efesus 6:5-7). Taat artinya memberi diri dengan menundukkan keberadaan diri sebagai perilaku hormat yang keluar dari dasar hati yang terdalam, bukan kepura-puraan atau sebatas menyenangkan sang tuan. Ini berbicara wacana pengabdian dan loyalitas.
Ketaatan kepada tuan harus disamakan dengan taat kepada Kristus, yaitu melaksanakan kiprah dengan segenap hati sebagai kehendak Tuhan atas dirinya. Sebagai tuan kita pun harus tahu apa yang menjadi bab kita yaitu memenuhi kewajiban dengan baik. Firman Tuhan memperingatkan, "Janganlah engkau memeras sesamamu manusia...janganlah kautahan upah seorang pekerja harian hingga besok harinya." (Imamat 19:13). Secara tegas rasul Paulus menyatakan entang kemahatahuan dan keadilan Tuhan atas para tuan yang tidak memenuhi tanggung jawabnya (Efesus 6:9).
Berkat tersedia bagi hamba-hamba dan tuan-tuan yang bisa menjalankan kiprahnya sesuai kehendak Tuhan!