Tuhan Mengetahui Hati Manusia
Disadur dari , edisi 21 September 2016
Baca: Yeremia 17:9-10
"Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang sanggup mengetahuinya?" Yeremia 17:9
Injil menyatakan bahwa secara alamiah hati insan itu tidak baik dan cenderung mengarah kepada hal-hal jahat. Manusia tidak mengerti keadaan hatinya sendiri dikarenakan dampak dosa yang ada di dalam diri manusia. "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak." (Roma 3:10). Siapa yang mengetahui keadaan hati manusia? Injil menawarkan balasan secara gamblang bahwa hanya Tuhanlah yang mengetahui hati setiap manusia. "Aku, TUHAN, yang mengusut hati, yang menguji batin," (Yeremia 17:10a). Pemazmur juga menyatakan, "masakan Allah tidak akan menyelidikinya? Karena Ia mengetahui belakang layar hati!" (Mazmur 44:22). Bahkan Tuhan mengerti segala niat dan impian manusia (baca 1 Tawarikh 28:9).
Jika mengetahui kebenaran bahwa hati insan cenderung mengarah kepada hal-hal negatif kita tidak akan bersikap statis, melainkan berupaya sedemikian rupa bagaimana biar hati kita berkenan kepada Tuhan. Rasul Paulus menawarkan nasihat: "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kau tidak akan menuruti keinginan daging." (Galatia 5:16). Tunduk kepada pimpinan Roh Kudus, itulah kuncinya! Karena hanya Roh Kuduslah yang sanggup mengubah segala sesuatu, "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kau akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Daya cipta, persepsi, imajinasi dan motivasi, itulah yang akan Roh kudus kerjakan di dalam kita sesuai kepercayaan kita. "Sebab menyerupai orang yang menciptakan perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7a).
Ketika kita tunduk kepada pimpinan Roh Kudus Ia akan membawa kita mempunyai komplotan karib dengan Tuhan dan menyebabkan firman Tuhan sebagai makanan rohani setiap hari, sehingga ucapan dan tindakan kita pun akan sesuai dengan firman Tuhan, alasannya perbendaharaan hati kita dipenuhi dengan "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji," (Filipi 4:8).
"Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" Mazmur 51:12
Baca: Yeremia 17:9-10
"Betapa liciknya hati, lebih licik dari pada segala sesuatu, hatinya sudah membatu: siapakah yang sanggup mengetahuinya?" Yeremia 17:9
Injil menyatakan bahwa secara alamiah hati insan itu tidak baik dan cenderung mengarah kepada hal-hal jahat. Manusia tidak mengerti keadaan hatinya sendiri dikarenakan dampak dosa yang ada di dalam diri manusia. "Tidak ada yang benar, seorangpun tidak." (Roma 3:10). Siapa yang mengetahui keadaan hati manusia? Injil menawarkan balasan secara gamblang bahwa hanya Tuhanlah yang mengetahui hati setiap manusia. "Aku, TUHAN, yang mengusut hati, yang menguji batin," (Yeremia 17:10a). Pemazmur juga menyatakan, "masakan Allah tidak akan menyelidikinya? Karena Ia mengetahui belakang layar hati!" (Mazmur 44:22). Bahkan Tuhan mengerti segala niat dan impian manusia (baca 1 Tawarikh 28:9).
Jika mengetahui kebenaran bahwa hati insan cenderung mengarah kepada hal-hal negatif kita tidak akan bersikap statis, melainkan berupaya sedemikian rupa bagaimana biar hati kita berkenan kepada Tuhan. Rasul Paulus menawarkan nasihat: "Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kau tidak akan menuruti keinginan daging." (Galatia 5:16). Tunduk kepada pimpinan Roh Kudus, itulah kuncinya! Karena hanya Roh Kuduslah yang sanggup mengubah segala sesuatu, "Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kau akan semua yang telah Kukatakan kepadamu." (Yohanes 14:26). Daya cipta, persepsi, imajinasi dan motivasi, itulah yang akan Roh kudus kerjakan di dalam kita sesuai kepercayaan kita. "Sebab menyerupai orang yang menciptakan perhitungan dalam dirinya sendiri demikianlah ia." (Amsal 23:7a).
Ketika kita tunduk kepada pimpinan Roh Kudus Ia akan membawa kita mempunyai komplotan karib dengan Tuhan dan menyebabkan firman Tuhan sebagai makanan rohani setiap hari, sehingga ucapan dan tindakan kita pun akan sesuai dengan firman Tuhan, alasannya perbendaharaan hati kita dipenuhi dengan "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji," (Filipi 4:8).
"Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!" Mazmur 51:12