Yosafat: Donasi Dalam Yang Kuasa (2)

Disadur dari , edisi 5 Oktober 2016 

Baca:  2 Tawarikh 20:16-30

"Dan kerajaan Yosafat amanlah, sebab Allahnya mengaruniakan keamanan kepadanya di segala penjuru."  2 Tawarikh 20:30

Hal lain yang dilakukan Yosafat, yang namanya berarti Tuhan yaitu Hakim, adalah:  2.  Mengakui kebesaran Tuhan.  Tidak gampang orang mengakui kelemahan dan keterbatasan diri, terlebih bagi mereka yang punya harta kekayaan, jabatan atau kedudukan tinggi, yang cenderung bermegah dengan apa yang dimilikinya.  Meski menjadi seorang raja Yosafat tidak membangga-banggakan diri, justru beliau mengakui keterbatasan, kekurangan dan kelemahannya, serta mengakui kebesaran Tuhan.  "Ya TUHAN, Allah nenek moyang kami, bukankah Engkau Allah di dalam sorga? Bukankah Engkau memerintah atas segenap kerajaan bangsa? Kuasa dan keperkasaan ada di dalam tangan-Mu, sehingga tidak ada orang yang sanggup bertahan melawan Engkau."  (ayat 6).  Dalam menghadapi duduk kasus kita pun harus merendahkan diri di hadapan Tuhan dan mengakui bahwa hanya Dialah yang sanggup menolong dan menuntaskan segala duduk kasus bagi kita, tak peduli betapa dahsyat duduk kasus itu.  Firman-Nya berkata,  "dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, kemudian berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka, serta memulihkan negeri mereka."  (2 Tawarikh 7:14).

     3.  Berseru hingga Ia bertindak.  "Dan kami akan berseru kepada-Mu di dalam kesesakan kami, hingga Engkau mendengar dan menyelamatkan kami."  (2 Tawarikh 20:9b).  Yosafat terus berseru-seru kepada Tuhan dan memohon belas kasih-Nya dengan mengakui bahwa beliau tak berdaya apa-apa menghadapi musuh.  "Kami tidak tahu apa yang harus kami lakukan, tetapi mata kami tertuju kepada-Mu."  (2 Tawarikh 20:12b).

     Dalam kesesakan biarlah mata kita hanya tertuju kepada Tuhan, bukan pada kasus atau situasi!  jangan sekali-kali mengandalkan kekuatan sendiri dan tawar hati.  "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."  (Amsal 24:10).  Berdoalah dengan penuh iman, berserulah hanya kepada Tuhan, sebab Dia yaitu Tuhan yang perkasa, Dia yaitu El Gibor, Tuhan Sang Panglima perang.  Bersama Tuhan kita niscaya sanggup menghadapi musuh dan meraih kemenangan yang gemilang!

Musuh terpukul kalah bukan sebab hebat manusia, tapi Tuhan yang turun tangan!