Telinga Yang Peka Untuk Mendengar (2)

Disadur dari , edisi 10 Desember 2016

BacaMazmur 81:1-17

"Dengarlah hai umat-Ku, Aku hendak memberi peringatan kepadamu; hai Israel, jikalau engkau mau mendengarkan Aku!"  Mazmur 81:9

Sering kita jumpai dikala ibadah berlangsung tidak sedikit orang Nasrani yang kurang menawarkan perhatian yang sungguh-sungguh ketika mendengarkan firman Tuhan:  mendengarkan khotbah sambil bercanda, mengobrol, main gadget, ada pula yang justru tertidur.  Itulah sebabnya banyak yang tidak mengalami pertumbuhan rohani secara normal meski sudah bertahun-tahun mengikut Tuhan;  level kerohanian mereka tetap saja  'jalan di tempat', tetap Nasrani kanak-kanak atau kerdil rohani.

     Di zaman kini ini kebanyakan orang hanya mau mendengarkan firman yang disukai saja, memilih-milih firman yang didengarnya.  Mendengar firman Tuhan yang sedikit keras orang mulai tersinggung dan marah, kemudian tidak mau ke gereja lagi.  Kita tidak perlu heran akan hal ini lantaran Bibel sudah menyatakan:  "Karena akan tiba waktunya, orang tidak sanggup lagi mendapatkan fatwa sehat, tetapi mereka akan mengumpulkan guru-guru berdasarkan kehendaknya untuk memuaskan impian telinganya. Mereka akan memalingkan telinganya dari kebenaran dan membukanya bagi dongeng."  (2 Timotius 4:3-4).

     Kemanakah indera pendengaran kita lebih terarah?  Apakah kita cenderung mendengarkan suara-suara yang berasal dari dunia ini yang dipenuhi impian daging, impian mata dan keangkuhan hidup?  Ataukah kita suka sekali mendengarkan bisikan-bisikan Iblis yang dipenuhi dusta, tipu tipu daya dan kejahatan, dan yang tak pernah berhenti melemahkan kepercayaan dan mendakwa kita siang dan malam?  Mulai hari ini marilah kita menciptakan keputusan untuk mendengar bunyi Tuhan melalui firman-Nya, lantaran bunyi inilah yang mendatangkan kepercayaan dan kehidupan, yang di dalamnya terkandung kekuatan, kesembuhan dan keselamatan.  Suara Tuhan inilah yang akan menuntun kita kepada suatu kehidupan yang penuh kuasa dan berkemenangan setiap hari;  dan semakin kita menyendengkan indera pendengaran untuk mendengar bunyi Tuhan, perkataan dan perbuatan kita semakin dipengaruhi oleh firman-Nya sehingga kita pun akan mengalami terobosan demi terobosan.

"berkat, apabila kau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan kepadamu pada hari ini;"  Ulangan 11:27