Prinsip Hidup Percaya, Bukan Melihat

Disadur dari , edisi 23 September 2016 

Baca:  Roma 10:4-15

"Barangsiapa yang percaya kepada Dia, tidak akan dipermalukan."  Roma 10:11

Manusia seringkali memerhatikan dan menilai baik buruknya segala sesuatu dari pandangan mata jasmaninya, kemudian disampaikan ke dalam pikiran, dan apa yang ada di dalam pikiran itulah yang karenanya menjadi sebuah kesimpulan dan juga tindakan.  Semua tindakan yang berlandaskan pada apa yang kelihatan oleh mata ternyata seringkali menipu dan menjadi faktor penyebab kegagalan hidup seseorang.

     Lot ialah rujukan orang yang melihat dan menilai sesuatu dari apa yang tampak oleh mata:  "Lalu Lot melayangkan pandangnya dan dilihatnyalah, bahwa seluruh Lembah Yordan banyak airnya, menyerupai taman TUHAN, menyerupai tanah Mesir, hingga ke Zoar. --Hal itu terjadi sebelum TUHAN memusnahkan Sodom dan Gomora. --"  (Kejadian 13:10).  Akhirnya?  Injil mencatat bahwa Lot harus menelan pil pahit sebagai akhir kesalahannya dalam menciptakan pilihan.  "Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut."  (Amsal 14:12).

     Yakobus juga menulis demikian:  "Tetapi tiap-tiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, sebab ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila harapan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut."  (Yakobus 1:14-15).  Tak dapat dipungkiri, kedagingan kita selalu tertarik kepada apa yang tampak indah oleh mata, padahal itu hanya sementara dan sia-sia:  dan sebab terlalu terfokus terhadap apa yang kelihatan karenanya kita pun menjadi tak berdaya, sementara apa yang tidak terlihat oleh mata jasmani yang gotong royong bernilai awet justru seringkali kita abaikan.  Hal itu menawarkan bahwa kedagingan kita ini terlalu lemah, alias tidak besar lengan berkuasa menghadapi segala tantangan dan godaan yang ada.  Oleh sebab itu Tuhan Yesus memeringatkan,  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kau jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).

     Di segala keadaan, biarlah kita senantiasa memakai mata iman, memandang kepada Tuhan, percaya kepada-Nya, dan mengandalkan Dia sepenuhnya!

Sebagai orang percaya, sudahkah kita menerapkan prinsip hidup yang Injil ajarkan:  hidup sebab percaya, bukan sebab melihat?  (Baca  2 Korintus 5:7).