Mujizat Melalui Perantaraan Hamba Tuhan

Disadur dari , edisi 6 Desember 2016

Baca2 Raja-Raja 4:1-7

"Lalu berkatalah Elisa: 'Pergilah, mintalah bejana-bejana dari luar, dari pada segala tetanggamu, bejana-bejana kosong, tetapi jangan terlalu sedikit.'"  2 Raja-Raja 4:3

Dikisahkan ada seorang janda nabi yang sedang dalam kesukaran besar.  Suaminya meninggal dunia meninggalkan utang begitu banyak sehingga perempuan ini tidak sanggup melunasinya.  Tidak ada warisan harta selain dua anak pria yang masih belia.

     Syukurlah di tengah impitan ekonomi ini perempuan tersebut tidak putus asa atau frustasi, ia masih mempunyai iman.  Terbukti ia tiba kepada nabi Elisa untuk mencari pinjaman Tuhan.  Dengan kata lain ia tiba ke alamat yang tepat, bukan mencari pinjaman kepada dukun, orang cendekia atau mencari jalan pintas.  Tanya Elisa,  "'Apakah yang sanggup kuperbuat bagimu? Beritahukanlah kepadaku apa-apa yang kaupunya di rumah.' Berkatalah perempuan itu: 'Hambamu ini tidak punya sesuatu apapun di rumah, kecuali sebuah buli-buli berisi minyak.'"  (ayat 2).  Kemudian Elisa memperlihatkan perintah kepada perempuan itu untuk meminjam bejana-bejana kosong dari semua tetangganya, sebanyak mungkin, kemudian membawanya masuk ke dalam rumah, menutup pintu dan menuangkan minyak itu ke dalam bejana-bejana itu hingga penuh.  Perkataan Elisa itu kedengarannya sangat aneh dan tidak masuk nalar sama sekali.  Bagaimana mungkin minyak yang sedikit itu sanggup memenuhi bejana-bejana kosong itu?  Tetapi perempuan itu percaya firman Tuhan yang telah disampaikan melalui nabi Elisa dan melaksanakan apa yang diperintahkan!  Mujizat pun terjadi:  minyak yang dituangkan itu tidak habis, mengalir terus hingga semua ember itu menjadi penuh.

     Mujizat yaitu perbuatan atau kenyataan aneh yang Tuhan kerjakan untuk mengambarkan bahwa Ia hidup dan berkuasa, suatu manifestasi kehendak Tuhan dalam keadaan tertentu untuk menggenapi firman-Nya.  Dalam cerita ini Tuhan menyatakan mujizat yang dikehendaki-Nya dengan perantaraan hamba-Nya.  Mujizat ini terjadi oleh sebab doa dan tindakan keyakinan yaitu menaati atau melaksanakan apa yang Tuhan firmankan.  Tidak ada mujizat yang terjadi atas kehendak insan sendiri, semua itu yaitu pekerjaan Tuhan semata-mata untuk mengambarkan kebenaran firman-Nya.

Iman dan ketaatan melaksanakan firman Tuhan yaitu kunci mengalami mujizat Tuhan!