Masih Tertutupi Selubung
Disadur dari , edisi 22 November 2016
Baca: Titus 2:1-10
"...jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, alasannya ialah tidak ada hal-hal jelek yang sanggup mereka sebarkan wacana kita." Titus 2:7-8
Menjadi terang dunia ialah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya! Menjadi terang berarti bisa memancarkan sinar terang bagi orang lain. Namun banyak orang Katolik belum menjalankan fungsi menyerupai yang Tuhan kehendaki, tidak sanggup menyinarkan terang kepada orang lain, padahal firman-Nya terang mengatakan: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, semoga mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16).
Mengapa kita tidak bisa memancarkan terang? Karena di dalam diri kita masih ada selubung-selubung yang menghalangi sehingga terang Ilahi tak bisa memancar keluar. Selubung-selubung itu ialah perbuatan-perbuatan dosa yang masih dilakukan, baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Selama kita masih hidup dalam dosa, tidak menunjukkan keteladanan hidup, kita tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain. Percuma fasih berbicara wacana firman Tuhan jikalau perbuatan kita tidak berpadanan dengan firman itu sendiri, justru hanya akan menjadi kerikil sandungan atau cemoohan orang lain, alasannya ialah menjadi terang berbicara wacana keteladanan hidup (ayat nas). Kalau kita sudah menunjukkan teladan hidup maka orang lain tidak akan punya alasan untuk mempermalukan kita, "...karena tidak ada hal-hal jelek yang sanggup mereka sebarkan wacana kita." (ayat nas).
Terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran, maka "Janganlah turut mengambil kepingan dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibentuk oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan." (Efesus 5:12). Dengan demikian kehidupan kita benar-benar menjadi teladan yang bisa diartikan sebagai contoh, patokan, atau pola, sehingga nama Tuhan pun dipermuliakan.
Pelita yang padam niscaya tidak akan berguna, demikian pula kehidupan orang Katolik yang tak memancarkan sinar Kristus!
Baca: Titus 2:1-10
"...jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, alasannya ialah tidak ada hal-hal jelek yang sanggup mereka sebarkan wacana kita." Titus 2:7-8
Menjadi terang dunia ialah kehendak Tuhan bagi setiap orang percaya! Menjadi terang berarti bisa memancarkan sinar terang bagi orang lain. Namun banyak orang Katolik belum menjalankan fungsi menyerupai yang Tuhan kehendaki, tidak sanggup menyinarkan terang kepada orang lain, padahal firman-Nya terang mengatakan: "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, semoga mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16).
Mengapa kita tidak bisa memancarkan terang? Karena di dalam diri kita masih ada selubung-selubung yang menghalangi sehingga terang Ilahi tak bisa memancar keluar. Selubung-selubung itu ialah perbuatan-perbuatan dosa yang masih dilakukan, baik secara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan. Selama kita masih hidup dalam dosa, tidak menunjukkan keteladanan hidup, kita tidak bisa menjadi berkat bagi orang lain. Percuma fasih berbicara wacana firman Tuhan jikalau perbuatan kita tidak berpadanan dengan firman itu sendiri, justru hanya akan menjadi kerikil sandungan atau cemoohan orang lain, alasannya ialah menjadi terang berbicara wacana keteladanan hidup (ayat nas). Kalau kita sudah menunjukkan teladan hidup maka orang lain tidak akan punya alasan untuk mempermalukan kita, "...karena tidak ada hal-hal jelek yang sanggup mereka sebarkan wacana kita." (ayat nas).
Terang hanya berbuahkan kebaikan, keadilan dan kebenaran, maka "Janganlah turut mengambil kepingan dalam perbuatan-perbuatan kegelapan yang tidak berbuahkan apa-apa, tetapi sebaliknya telanjangilah perbuatan-perbuatan itu. Sebab menyebutkan sajapun apa yang dibentuk oleh mereka di tempat-tempat yang tersembunyi telah memalukan." (Efesus 5:12). Dengan demikian kehidupan kita benar-benar menjadi teladan yang bisa diartikan sebagai contoh, patokan, atau pola, sehingga nama Tuhan pun dipermuliakan.
Pelita yang padam niscaya tidak akan berguna, demikian pula kehidupan orang Katolik yang tak memancarkan sinar Kristus!