Bersaksi: Memberitakan Kristus Dan Karya-Nya (2)

Disadur dari , edisi 8 Februari 2018

Baca:  Markus 5:1-20

"Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di tempat Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran."  Markus 5:20

Dalam renungan beberapa waktu yang kemudian dijelaskan bahwa keberadaan orang  percaya di tengah dunia yaitu sebagai surat Kristus atau menjadi saksi-saksi Kristus.  Kita semua tahu bahwa kiprah seorang saksi yaitu memberi kesaksian atas apa yang dialami, dilihat, dan dirasakannya secara pribadi.  Setelah dibebaskan dari belenggu kuasa roh jahat, orang Gerasa itu berkeinginan untuk mengikuti ke mana Tuhan pergi, tapi Ia tidak memperkenankannya.  Tuhan memerintahkan orang itu untuk pulang ke rumah dan bersaksi perihal mujizat yang dialaminya dan ia melaksanakan apa yang Tuhan perintahkan:  "Orang itupun pergilah dan mulai memberitakan di tempat Dekapolis segala apa yang telah diperbuat Yesus atas dirinya dan mereka semua menjadi heran."  (ayat nas).

     Kesaksian yang benar yaitu senjata yang ampuh untuk memberitakan perihal Kristus dan kuasa-Nya.  Melalui kesaksian yang disampaikan, orang lain yang mendengarnya beroleh kekuatan, semangat, motivasi dan penghiburan, sehingga mereka semakin berkeyakinan bahwa dalam segala kasus Tuhan turut bekerja.  Namun sering ditemui ada banyak orang Nasrani yang begitu cerdik bersaksi tetapi mereka tidak mengakibatkan hidupnya sebagai saksi yang benar, padahal menjadi saksi berarti kita mengatakan kehidupan kekristenan yang bisa menjadi pola dan berkat di mana pun berada.  Kita sering mendengar pula ada banyak kesaksian-kesaksian yang disampaikan oleh para jemaat atau hamba Tuhan yang inti kesaksiannya tidak lagi memberitakan perihal Kristus dan pekerjaan-Nya, tetapi mereka malah menceritakan perihal langsung sendiri atau menonjolkan diri sendiri, padahal inti dari sebuah kesaksian seharusnya yaitu menceritakan bagaimana Tuhan turut campur tangan dalam setiap permasalahan, bagaimana Tuhan mampu membuka jalan ketika tiada jalan.

     Di sepanjang perjalanan hidup ini tak terhitung banyaknya kita mengalami pinjaman dari Tuhan:  disembuhkan dari sakit-penyakit, dipulihkan dari keterpurukan ekonomi dan sebagainya.  Sudahkah hal itu kita saksikan kepada orang lain?

Setiap saksi Kristus niscaya akan bahagia dan rela hati membagikan kesaksian hidupnya bersama Tuhan kepada semua orang di setiap kesempatan.