Di Balik Penderitaan Ada Maksud Tuhan

Disadur dari , edisi 22 November 2017

Baca:  Yesaya 5:8-13

"Sebab kebun anggur yang luasnya sepuluh hari membajak akan menghasilkan hanya satu bat anggur; dan satu homer benih akan menghasilkan hanya satu efa gandum."  Yesaya 5:10

Banyak orang berpikir hidup dalam penderitaan atau kesengsaraan yaitu takdir Tuhan.  Benarkah demikian?  Injil menyatakan Tuhan tidak pernah merancang kecelakaan atau hari depan yang suram bagi umat-Nya, tapi rancangan Tuhan yaitu rancangan tenang sejahtera dan hari depan yang penuh harapan  (Yeremia 29:11).  Mengapa penderitaan seringkali terjadi dalam hidup orang percaya?

     Firman Tuhan ini yaitu nubuatan wacana penderitaan yang akan dialami bangsa Israel lantaran mereka tidak mau bertobat dari pelanggaran-pelanggarannya.  Penderitaan bisa terjadi akhir dosa dan pelanggaran, lantaran itu Tuhan perlu menegur dan memperingatkan.  Penderitaan juga bisa terjadi sebagai proses yang Tuhan ijinkan untuk mendewasakan iman.  Bersyukurlah jikalau kita ditegur dan diperingatkan Tuhan melalui penderitaan atau kesengsaraan, bukti Tuhan masih menyayangi kita dan menganggap kita anak-Nya.  "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah frustasi apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak."  (Ibrani 12:5-6).  Lebih baik Tuhan memukul dan menghajar kita kini sewaktu kita masih menjalani hidup di bumi, daripada Dia menghukum kita dan melemparkan kita ke dalam kebinasaan kekal.

     Di balik penderitaan atau kesengsaraan Tuhan hendak mengingatkan kita biar dalam segala hal kita senantiasa mengandalkan Dia, bukan mengandalkan kekuatan sendiri atau sesama.  Injil dengan keras menyatakan bahwa orang yang hidup mengandalkan kekuatan sendiri atau sesama disebut sebagai orang yang terkutuk  (baca  Yeremia 17:5).  Seberat apa pun penderitaan yang kita alami, kalau kita senantiasa mengandalkan Tuhan, kita niscaya bisa melewati, sebab:  "Segala kasus sanggup kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."  (Filipi 4:13).

"...berbahagialah insan yang ditegur Allah;  ...janganlah engkau menolak didikan Yang Mahakuasa. Karena Dialah yang melukai, tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya menyembuhkan pula."  Ayub 5:17-18