Janganlah Memberontak Kepada Dewa (1)

Disadur dari , edisi 3 Februari 2018

Baca:  Bilangan 14:1-38

"Bersungut-sungutlah semua orang Israel kepada Musa dan Harun; dan segenap umat itu berkata kepada mereka: 'Ah, sekiranya kami mati di tanah Mesir, atau di padang gurun ini!'"  Bilangan 14:2

Sesudah melaksanakan pengintaian 40 hari lamanya sepuluh pengintai menawarkan laporannya:  "Kita tidak sanggup maju menyerang bangsa itu, sebab mereka lebih berpengaruh dari pada kita... Negeri yang telah kami lalui untuk diintai ialah suatu negeri yang memakan penduduknya, dan semua orang yang kami lihat di sana ialah orang-orang yang tinggi-tinggi perawakannya. Juga kami lihat di sana orang-orang raksasa, orang Enak yang berasal dari orang-orang raksasa, dan kami lihat diri kami menyerupai belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami."  (Bilangan 13:31-33).  Reaksi umat Israel atas laporan tersebut ialah menerima, kemudian bersungut-sungut dan mengeluh.  Bahkan berani menyalahkan Tuhan:  "'Mengapakah TUHAN membawa kami ke negeri ini, biar kami tewas oleh pedang, dan isteri serta bawah umur kami menjadi tawanan? Bukankah lebih baik kami pulang ke Mesir?' Dan mereka berkata seorang kepada yang lain: 'Baiklah kita mengangkat seorang pemimpin, kemudian pulang ke Mesir.'"  (Bilangan 14:3-4).

     Tuhan telah berjanji kepada umat Israel bahwa Ia akan menawarkan tanah Kanaan sebagai warisan dan akan menghalau semua musuh yang menghalanginya.  Namun begitu mendengar laporan yang melemahkan, perhatian mereka pribadi tertuju kepada situasi, kesulitan atau tantangan, bukannya berpegang teguh kepada apa yang Tuhan janjikan.  Akhirnya mereka menjadi tawar hati!  "Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu."  (Amsal 24:10).  Mulailah mereka mengucapkan perkataan-perkataan yang memperlihatkan ketakutan, kekuatiran, keraguan dan ketidakpercayaan terhadap komitmen Tuhan.  Yang terbayang hanyalah ketidakmampuan dan kekalahan.  Mereka lupa begitu saja dengan pekerjaan Tuhan yang heran dan mujizat yang telah Tuhan kerjakan di sepanjang perjalanannya ke luar dari tanah Mesir.

     Mereka tidak menyadari bahwa dengan mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif berarti mereka sedang membatasi kuasa Tuhan bekerja.

Bersungut-sungut dan mengeluh ialah tanda orang tidak percaya akan kuasa Tuhan!