Ucapan Kita Memilih Hidup Kita
Disadur dari , edisi 5 Februari 2018
Baca: Amsal 21:1-31
"Siapa memelihara verbal dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." Amsal 21:23
Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini yaitu mengontrol pengecap mereka supaya selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif. Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati kesepakatan Tuhan. Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada pengecap sepuluh pengintai, supaya dengan menawarkan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.
Ada banyak orang Katolik hidup dalam kekalahan setiap hari oleh alasannya yaitu mereka tak bisa menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil. Padahal firman Tuhan terang menyatakan bahwa "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (Amsal 18:21). Setiapkali duduk kasus datang, yang biasa mereka lakukan yaitu bersungut-sungut dan mengeluh. Ketika menderita sakit mereka tak berhenti mengeluhkan rasa sakit yang dialami, mengeluhkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat dan terus mengkhawatirkan hasil investigasi dokter, bukannya mengucapkan perkataan iktikad yang membangkitkan semangat bahwa tidak ada kasus yang tidak mungkin bagi Tuhan, atau mengamini ayat firman Tuhan yang berkata: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17), dan "Oleh bilur-bilur-Nya kau telah sembuh." (1 Petrus 2:24b).
Ketika mengalami duduk kasus keuangan kita lupa bahwa Tuhan kita yaitu Jehovah Jireh, kita terus mengeluhkan ketidakmampuan dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Imanilah apa yang rasul Paulus katakan: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu berdasarkan kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19). Lupakah Saudara dengan kisah-kisah ini? Elia dipelihara Tuhan di tepi sungai Kerit; mujizat yang dialami oleh janda Sarfat; lima roti dan dua ikan sanggup mengenyangkan lima ribu orang dan masih tersisa 12 bakul; perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun menjadi sembuh, hanya dengan menjamah jumbai jubah Tuhan.
Dalam menghadapi masalah, apakah kita memperkatakan firman Tuhan yang mendatangkan berkat, ataukah perkataan negatif yang mendatangkan kesukaran?
Baca: Amsal 21:1-31
"Siapa memelihara verbal dan lidahnya, memelihara diri dari pada kesukaran." Amsal 21:23
Serangan yang dilancarkan Iblis terhadap orang percaya di tengah kehidupan yang penuh problematika ini yaitu mengontrol pengecap mereka supaya selalu mengucapkan perkataan-perkataan yang negatif. Tujuannya supaya orang percaya gagal menikmati kesepakatan Tuhan. Hal itulah yang ditanamkan Iblis pada pengecap sepuluh pengintai, supaya dengan menawarkan laporan yang negatif semua orang yang mendengarnya menjadi tawar hati.
Ada banyak orang Katolik hidup dalam kekalahan setiap hari oleh alasannya yaitu mereka tak bisa menahan lidahnya dari terus menggemakan ucapan-ucapan negatif yang menyatakan rasa takut, kuatir, ragu, tak bisa, tidak percaya dan mustahil. Padahal firman Tuhan terang menyatakan bahwa "Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya." (Amsal 18:21). Setiapkali duduk kasus datang, yang biasa mereka lakukan yaitu bersungut-sungut dan mengeluh. Ketika menderita sakit mereka tak berhenti mengeluhkan rasa sakit yang dialami, mengeluhkan besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk berobat dan terus mengkhawatirkan hasil investigasi dokter, bukannya mengucapkan perkataan iktikad yang membangkitkan semangat bahwa tidak ada kasus yang tidak mungkin bagi Tuhan, atau mengamini ayat firman Tuhan yang berkata: "Dialah yang memikul kelemahan kita dan menanggung penyakit kita." (Matius 8:17), dan "Oleh bilur-bilur-Nya kau telah sembuh." (1 Petrus 2:24b).
Ketika mengalami duduk kasus keuangan kita lupa bahwa Tuhan kita yaitu Jehovah Jireh, kita terus mengeluhkan ketidakmampuan dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari. Imanilah apa yang rasul Paulus katakan: "Allahku akan memenuhi segala keperluanmu berdasarkan kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus." (Filipi 4:19). Lupakah Saudara dengan kisah-kisah ini? Elia dipelihara Tuhan di tepi sungai Kerit; mujizat yang dialami oleh janda Sarfat; lima roti dan dua ikan sanggup mengenyangkan lima ribu orang dan masih tersisa 12 bakul; perempuan yang menderita pendarahan selama 12 tahun menjadi sembuh, hanya dengan menjamah jumbai jubah Tuhan.
Dalam menghadapi masalah, apakah kita memperkatakan firman Tuhan yang mendatangkan berkat, ataukah perkataan negatif yang mendatangkan kesukaran?