Padang Gurun: Proses Pendewasaan Iman

Disadur dari , edisi 16 November 2017

Baca:  Ulangan 8:1-20

"Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak."  Ulangan 8:2

Mengikat Tuhan ialah sebuah perjalanan yang panjang, tidak cukup diwakili hanya dengan menjadi anggota di salah satu gereja, tampak rajin tiba ke ibadah atau terlibat dalam pelayanan pekerjaan Tuhan.  Mengikut Tuhan berarti kita hidup dalam kehendak dan rencana-Nya.  Kehendak Tuhan dalam hidup orang percaya ialah supaya kita hidup menyerupai cara hidup Tuhan.  "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama menyerupai Kristus telah hidup."  (1 Yohanes 2:6), menjadi serupa dengan Kristus.  Hidup yang sama menyerupai Kristus akan terwujud apabila kita benar-benar  "...menaruh pikiran dan perasaan yang terdapat juga dalam Kristus Yesus,"  (Filipi 2:5).  Pertanyaan:  apa yang terdapat dalam pikiran dan perasaan Kristus?  Tidak ada tanggapan lain selain hidup menuruti kehendak Bapa dan menyenangkan hati Bapa.

     Tuhan menyediakan berkat yang luar biasa bagi setiap orang yang hidup seturut kehendak-Nya.  Untuk sanggup menikmati berkat Tuhan orang percaya harus terlebih dahulu masuk dalam  'proses'nya Tuhan, menyerupai bangsa Israel harus mengalami pembentukan di padang gurun sebelum mencapai Tanah Perjanjian.  Proses ini bertujuan untuk menguji ketaatan dan ketekunan kita dalam mengikut Tuhan.  Manusia mempunyai kecenderungan mengandalkan kekuatan sendiri, mengandalkan harta atau kekayaan daripada hidup mengandalkan Tuhan.  Karena itu sebelum umat Tuhan memasuki Tanah Perjanjian Ia mendidik mereka di padang gurun.  Padang gurun adalah  'sekolah'  untuk mereka berguru hidup mengandalkan Tuhan sepenuhnya.  Padang gurun ialah citra wacana situasi yang sulit, penuh tantangan, mungkin seram dan bahkan sangat kritis.

     Perjalanan padang gurun yang harus dilewati oleh bangsa Israel ialah kehendak Tuhan  (ayat nas).  Tujuan Tuhan ialah bukan penderitaannya, melainkan supaya mereka berguru rendah hati.  Padang gurun juga menjadi ujian dogma dan ketaatan.  Saat dalam duduk kasus akan terlihat terang kualitas dogma dan seberapa jauh kita mau taat kepada Tuhan.

Sesulit apa pun proses yang kita jalani tetaplah berpegang pada firman Tuhan.