Masa Depan Di Dalam Kekekalan (1)
Disadur dari , edisi 27 November 2017
Baca: 1 Petrus 1:3-12
"untuk mendapatkan suatu belahan yang tidak sanggup binasa, yang tidak sanggup cemar dan yang tidak sanggup layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." 1 Petrus 1:4
Tuhan Yesus menyatakan bahwa setiap orang percaya (pengikut-Nya) ialah bukan berasal dari dunia ini. "Mereka bukan dari dunia, sama ibarat Aku bukan dari dunia." (Yohanes 17:16). Dari pernyataan ini Tuhan Yesus hendak menegaskan bahwa orang percaya ialah orang-orang yang mempunyai masa depan yang gilang gemilang. Masa depan yang dimaksudkan bukan sekedar masa depan dikala mereka hidup di bumi ini, alasannya ialah pada saatnya bumi akan jatuh dan hancur. "Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, bila segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kau harus hidup..." (2 Petrus 3:10-11).
Masa depan yang bersama-sama bagi orang percaya ialah hidup dalam kemuliaan yaitu di Kerajaan Sorga, sebagaimana yang Tuhan Yesus sampaikan sebelum ia naik ke sorga: "Di rumah Bapa-Ku banyak daerah tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan daerah bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan daerah bagimu, Aku akan tiba kembali dan membawa kau ke tempat-Ku, biar di daerah di mana Aku berada, kamupun berada." (Yohanes 14:2-3). Berbicara ihwal masa depan di dalam kekekalan, Rasul Petrus menyatakan, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang alasannya ialah rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk mendapatkan suatu belahan yang tidak sanggup binasa, yang tidak sanggup cemar dan yang tidak sanggup layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." (1 Petrus 1:3-4).
Rasul Paulus menulis: "Karena kewargaan kita ialah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat," (Filipi 3:20). Karena kewargaan orang percaya ialah sorga, maka keberadaan orang percaya di dunia ini hanyalah sebagai seorang pendatang atau perantau saja.
Segala sesuatu yang ada di bumi tidak ada arti apa-apa bila dibandingkan dengan kemuliaan Kerajaan Sorga; inilah masa depan kita yang sesungguhnya!
Baca: 1 Petrus 1:3-12
"untuk mendapatkan suatu belahan yang tidak sanggup binasa, yang tidak sanggup cemar dan yang tidak sanggup layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." 1 Petrus 1:4
Tuhan Yesus menyatakan bahwa setiap orang percaya (pengikut-Nya) ialah bukan berasal dari dunia ini. "Mereka bukan dari dunia, sama ibarat Aku bukan dari dunia." (Yohanes 17:16). Dari pernyataan ini Tuhan Yesus hendak menegaskan bahwa orang percaya ialah orang-orang yang mempunyai masa depan yang gilang gemilang. Masa depan yang dimaksudkan bukan sekedar masa depan dikala mereka hidup di bumi ini, alasannya ialah pada saatnya bumi akan jatuh dan hancur. "Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, bila segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kau harus hidup..." (2 Petrus 3:10-11).
Masa depan yang bersama-sama bagi orang percaya ialah hidup dalam kemuliaan yaitu di Kerajaan Sorga, sebagaimana yang Tuhan Yesus sampaikan sebelum ia naik ke sorga: "Di rumah Bapa-Ku banyak daerah tinggal. Jika tidak demikian, tentu Aku mengatakannya kepadamu. Sebab Aku pergi ke situ untuk menyediakan daerah bagimu. Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan daerah bagimu, Aku akan tiba kembali dan membawa kau ke tempat-Ku, biar di daerah di mana Aku berada, kamupun berada." (Yohanes 14:2-3). Berbicara ihwal masa depan di dalam kekekalan, Rasul Petrus menyatakan, "Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang alasannya ialah rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, untuk mendapatkan suatu belahan yang tidak sanggup binasa, yang tidak sanggup cemar dan yang tidak sanggup layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu." (1 Petrus 1:3-4).
Rasul Paulus menulis: "Karena kewargaan kita ialah di dalam sorga, dan dari situ juga kita menantikan Tuhan Yesus Kristus sebagai Juruselamat," (Filipi 3:20). Karena kewargaan orang percaya ialah sorga, maka keberadaan orang percaya di dunia ini hanyalah sebagai seorang pendatang atau perantau saja.
Segala sesuatu yang ada di bumi tidak ada arti apa-apa bila dibandingkan dengan kemuliaan Kerajaan Sorga; inilah masa depan kita yang sesungguhnya!