Kornelius: Doa Dijawab Tuhan
Disadur dari , edisi 24 Januari 2018
Baca: Kisah Para Rasul 10:1-48
"Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau." Kisah 10:4
Banyak orang Katolik tahu bahwa berdoa itu penting, tetapi sangat sedikit yang mau bersungguh-sungguh di dalam doa; atau berdoa hanya ketika perlu atau dalam keadaan terdesak saja. Doa sebenarnya bukanlah sekedar acara agamawi, tetapi doa yaitu wujud kebergantungan kita kepada Tuhan secara mutlak lantaran kita takkan bisa menjalani hidup ini tanpa Tuhan turun tangan menolong kita. Makara doa bukan sekedar perilaku rohani biasa, tetapi merupakan kekerabatan dengan Tuhan, lantaran ketika kita berdoa kita sedang berkomunikasi atau membangun komplotan karib dengan Tuhan. Ketika kita berdoa Tuhan mendengar, dan lantaran Dia mendengar maka Dia akan menjawab.
Doa bukan sekedar meminta apa yang kita mau kepada Tuhan, tapi lebih dari itu, yaitu bagaimana kita mengerti dan memahami apa yang Tuhan mau, sehingga dalam doa-doa tersebut kita tidak memaksa Tuhan mengikuti kemauan kita, tetapi kita berguru mengikuti kehendak Tuhan. Ayat nas menyatakan bahwa doa Kornelius telah sampai, naik ke hadirat Tuhan, artinya doanya diperhatikan dan didengar oleh Tuhan. Ada unsur-unsur doa yang harus dipahami agar doa kita diperhatikan dan didengar Tuhan, di antaranya: 1. Kesungguhan dalam berdoa. Seringkali kita berdoa asal-asalan atau ala kadarnya. Berdoa sungguh-sungguh berarti fokus, ada kesatuan antara hati, pikiran, jiwa dan roh, disertai rasa penghormatan yang tinggi kepada Tuhan. "Elia yaitu insan biasa sama ibarat kita, dan dia telah bersungguh-sungguh berdoa, agar hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu dia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya." (Yakobus 5:17-18).
2. Sikap hati harus benar. Ini berbicara ihwal motivasi kita ketika berdoa. Seringkali kita menggerutu kepada Tuhan lantaran doa kita tak dijawab, mungkin motivasi kita salah. "...kamu berdoa juga, tetapi kau tidak mendapatkan apa-apa, lantaran kau salah berdoa, lantaran yang kau minta itu hendak kau habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3).
Doa yang dijawab Tuhan yaitu yang dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan perilaku hati yang benar!
Baca: Kisah Para Rasul 10:1-48
"Semua doamu dan sedekahmu telah naik ke hadirat Allah dan Allah mengingat engkau." Kisah 10:4
Banyak orang Katolik tahu bahwa berdoa itu penting, tetapi sangat sedikit yang mau bersungguh-sungguh di dalam doa; atau berdoa hanya ketika perlu atau dalam keadaan terdesak saja. Doa sebenarnya bukanlah sekedar acara agamawi, tetapi doa yaitu wujud kebergantungan kita kepada Tuhan secara mutlak lantaran kita takkan bisa menjalani hidup ini tanpa Tuhan turun tangan menolong kita. Makara doa bukan sekedar perilaku rohani biasa, tetapi merupakan kekerabatan dengan Tuhan, lantaran ketika kita berdoa kita sedang berkomunikasi atau membangun komplotan karib dengan Tuhan. Ketika kita berdoa Tuhan mendengar, dan lantaran Dia mendengar maka Dia akan menjawab.
Doa bukan sekedar meminta apa yang kita mau kepada Tuhan, tapi lebih dari itu, yaitu bagaimana kita mengerti dan memahami apa yang Tuhan mau, sehingga dalam doa-doa tersebut kita tidak memaksa Tuhan mengikuti kemauan kita, tetapi kita berguru mengikuti kehendak Tuhan. Ayat nas menyatakan bahwa doa Kornelius telah sampai, naik ke hadirat Tuhan, artinya doanya diperhatikan dan didengar oleh Tuhan. Ada unsur-unsur doa yang harus dipahami agar doa kita diperhatikan dan didengar Tuhan, di antaranya: 1. Kesungguhan dalam berdoa. Seringkali kita berdoa asal-asalan atau ala kadarnya. Berdoa sungguh-sungguh berarti fokus, ada kesatuan antara hati, pikiran, jiwa dan roh, disertai rasa penghormatan yang tinggi kepada Tuhan. "Elia yaitu insan biasa sama ibarat kita, dan dia telah bersungguh-sungguh berdoa, agar hujan jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan. Lalu dia berdoa pula dan langit menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya." (Yakobus 5:17-18).
2. Sikap hati harus benar. Ini berbicara ihwal motivasi kita ketika berdoa. Seringkali kita menggerutu kepada Tuhan lantaran doa kita tak dijawab, mungkin motivasi kita salah. "...kamu berdoa juga, tetapi kau tidak mendapatkan apa-apa, lantaran kau salah berdoa, lantaran yang kau minta itu hendak kau habiskan untuk memuaskan hawa nafsumu." (Yakobus 4:3).
Doa yang dijawab Tuhan yaitu yang dilakukan dengan sepenuh hati dan dengan perilaku hati yang benar!