Tak Kuasa Mengekang Lidah
Disadur dari , edisi 6 Februari 2018
Baca: Matius 12:33-37
"Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman." Matius 12:36
Di kiamat ini Iblis juga sedang gencar melancarkan serangannya terhadap gereja Tuhan yakni dengan cara mengambil kontrol atas pengecap jemaat melalui gosip, fitnah, dusta, tipu tipu daya dan segala macam perkataan jahat lainnya, semoga jemaat Tuhan saling berselisih, bertengkar, bermusuhan, mengkritik, sehingga terjadi perpecahan. Iblis tahu benar bahwa bila tidak ada kesatuan di antara jemaat, gereja niscaya akan menjadi lemah. "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah niscaya binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak sanggup bertahan." (Matius 12:25).
Karena itu Rasul Paulus mendesak jemaat di Efesus: "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan." (Efesus 4:31). Banyak orang Nasrani tidak disiplin, lalai dan menganggap sepele pentingnya menjaga pengecap atau ucapan. Mereka gampang sekali menggemakan perkataan-perkataan negatif alias tak kuasa mengekang lidahnya. Hal itu mengambarkan bahwa mereka sama sekali tidak berusaha mengontrol atau menundukkan pengecap mereka di bawah pimpinan Roh Kudus. Tidaklah mengherankan, meski tampak rajin beribadah, atau mungkin sudah terlibat aktif dalam pelayanan, pada ketika yang sama mereka masih saja suka menggosip, memfitnah, mengumpat atau berkata-kata bergairah tanpa merasa bersalah sedikit pun.
Mereka tidak menyadari bahwa ucapan-ucapan tersebut bisa mendatangkan kutuk atas diri sendiri. "Karena berdasarkan ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan berdasarkan ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:37). Rasul Yakobus menyampaikan bahwa jikalau ada orang tidak bisa mengekang lidahnya, dia menipu dirinya sendiri dan ibadah yang dilakukannya pun menjadi sia-sia (Yakobus 1:26). Selama kita masih belum bisa mengekang pengecap dari perkataan-perkataan yang negatif, kita masih belum bisa menyalibkan impian daging!
"Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;" Mazmur 34:13-14
Baca: Matius 12:33-37
"Setiap kata sia-sia yang diucapkan orang harus dipertanggungjawabkannya pada hari penghakiman." Matius 12:36
Di kiamat ini Iblis juga sedang gencar melancarkan serangannya terhadap gereja Tuhan yakni dengan cara mengambil kontrol atas pengecap jemaat melalui gosip, fitnah, dusta, tipu tipu daya dan segala macam perkataan jahat lainnya, semoga jemaat Tuhan saling berselisih, bertengkar, bermusuhan, mengkritik, sehingga terjadi perpecahan. Iblis tahu benar bahwa bila tidak ada kesatuan di antara jemaat, gereja niscaya akan menjadi lemah. "Setiap kerajaan yang terpecah-pecah niscaya binasa dan setiap kota atau rumah tangga yang terpecah-pecah tidak sanggup bertahan." (Matius 12:25).
Karena itu Rasul Paulus mendesak jemaat di Efesus: "Segala kepahitan, kegeraman, kemarahan, pertikaian dan fitnah hendaklah dibuang dari antara kamu, demikian pula segala kejahatan." (Efesus 4:31). Banyak orang Nasrani tidak disiplin, lalai dan menganggap sepele pentingnya menjaga pengecap atau ucapan. Mereka gampang sekali menggemakan perkataan-perkataan negatif alias tak kuasa mengekang lidahnya. Hal itu mengambarkan bahwa mereka sama sekali tidak berusaha mengontrol atau menundukkan pengecap mereka di bawah pimpinan Roh Kudus. Tidaklah mengherankan, meski tampak rajin beribadah, atau mungkin sudah terlibat aktif dalam pelayanan, pada ketika yang sama mereka masih saja suka menggosip, memfitnah, mengumpat atau berkata-kata bergairah tanpa merasa bersalah sedikit pun.
Mereka tidak menyadari bahwa ucapan-ucapan tersebut bisa mendatangkan kutuk atas diri sendiri. "Karena berdasarkan ucapanmu engkau akan dibenarkan, dan berdasarkan ucapanmu pula engkau akan dihukum." (Matius 12:37). Rasul Yakobus menyampaikan bahwa jikalau ada orang tidak bisa mengekang lidahnya, dia menipu dirinya sendiri dan ibadah yang dilakukannya pun menjadi sia-sia (Yakobus 1:26). Selama kita masih belum bisa mengekang pengecap dari perkataan-perkataan yang negatif, kita masih belum bisa menyalibkan impian daging!
"Siapakah orang yang menyukai hidup, yang mengingini umur panjang untuk menikmati yang baik? Jagalah lidahmu terhadap yang jahat dan bibirmu terhadap ucapan-ucapan yang menipu;" Mazmur 34:13-14