Mengalami Kemurahan Tuhan
Disadur dari , edisi 18 Januari 2018
Baca: Mazmur 30:1-13
"Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati;" Mazmur 30:6a
Tuhan yang kita sembah ialah Tuhan yang penuh dengan kemurahan. Namun banyak orang percaya bertanya-tanya dalam hati: "Kalau Tuhan itu Mahapemurah, mengapa ada orang mendapatkan kemurahan dari Tuhan secara limpahnya, tapi tidak sedikit orang yang belum mengalami kemurahan Tuhan?" Itu mengatakan bahwa bergotong-royong kemurahan Tuhan tidak secara otomatis diberikan begitu saja kepada semua orang.
Perhatikan kebenaran Bibel berkenaan dengan kemurahan Tuhan! Ada tertulis: "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi." (Amsal 28:13). Artinya kemurahan Tuhan itu niscaya akan diberikan kepada orang percaya yang benar-benar hidup dalam pertobatan. Jika kita telah berbuat dosa, kemudian kita tiba kepada Tuhan, mengakuinya dan memohon pengampunan kepada-Nya, serta berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat dan mengikuti jalan Tuhan. "...maka Ia ialah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Inilah yang menciptakan orang beroleh kemurahan dari Tuhan. Contoh: Daud sempat jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba (2 Samuel 11:1-27). Tapi sesudah ditegur oleh Natan ia menyatakan penyesalannya yang mendalam dan bertobat. Karena bertobat dengan sungguh maka Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada Daud.
Kemurahan Tuhan juga diberikan kepada setiap orang percaya yang punya keberanian menegur orang lain yang melaksanakan dosa "Siapa menegur orang akan kemudian lebih disayangi dari pada orang yang menjilat." (Amsal 28:23). Ada banyak orang menentukan untuk membisu atau tidak peduli dengan kesalahan orang lain, apalagi menegur, alasannya ialah takut, sungkan atau enggan. Padahal, teguran itu mendatangkan kemurahan Tuhan. Yang harus diperhatikan ialah cara kita menegur, dan teguran harus dilandasi oleh kasih. Kemurahan Tuhan juga diberikan kepada orang percaya yang senantiasa murah hati. "Berbahagialah orang yang murah hatinya, alasannya ialah mereka akan beroleh kemurahan." (Matius 5:7). Murah hati berarti mempunyai tenggang rasa tinggi terhadap orang lain dan suka menolong orang yang sedang dalam kesusahan.
Orang yang berlaku sesuai kehendak Tuhan niscaya mengalami kemurahan-Nya.
Baca: Mazmur 30:1-13
"Sebab sesaat saja Ia murka, tetapi seumur hidup Ia murah hati;" Mazmur 30:6a
Tuhan yang kita sembah ialah Tuhan yang penuh dengan kemurahan. Namun banyak orang percaya bertanya-tanya dalam hati: "Kalau Tuhan itu Mahapemurah, mengapa ada orang mendapatkan kemurahan dari Tuhan secara limpahnya, tapi tidak sedikit orang yang belum mengalami kemurahan Tuhan?" Itu mengatakan bahwa bergotong-royong kemurahan Tuhan tidak secara otomatis diberikan begitu saja kepada semua orang.
Perhatikan kebenaran Bibel berkenaan dengan kemurahan Tuhan! Ada tertulis: "Siapa menyembunyikan pelanggarannya tidak akan beruntung, tetapi siapa mengakuinya dan meninggalkannya akan disayangi." (Amsal 28:13). Artinya kemurahan Tuhan itu niscaya akan diberikan kepada orang percaya yang benar-benar hidup dalam pertobatan. Jika kita telah berbuat dosa, kemudian kita tiba kepada Tuhan, mengakuinya dan memohon pengampunan kepada-Nya, serta berbalik dari jalan-jalan kita yang jahat dan mengikuti jalan Tuhan. "...maka Ia ialah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan." (1 Yohanes 1:9). Inilah yang menciptakan orang beroleh kemurahan dari Tuhan. Contoh: Daud sempat jatuh dalam dosa perzinahan dengan Batsyeba (2 Samuel 11:1-27). Tapi sesudah ditegur oleh Natan ia menyatakan penyesalannya yang mendalam dan bertobat. Karena bertobat dengan sungguh maka Tuhan menyatakan kemurahan-Nya kepada Daud.
Kemurahan Tuhan juga diberikan kepada setiap orang percaya yang punya keberanian menegur orang lain yang melaksanakan dosa "Siapa menegur orang akan kemudian lebih disayangi dari pada orang yang menjilat." (Amsal 28:23). Ada banyak orang menentukan untuk membisu atau tidak peduli dengan kesalahan orang lain, apalagi menegur, alasannya ialah takut, sungkan atau enggan. Padahal, teguran itu mendatangkan kemurahan Tuhan. Yang harus diperhatikan ialah cara kita menegur, dan teguran harus dilandasi oleh kasih. Kemurahan Tuhan juga diberikan kepada orang percaya yang senantiasa murah hati. "Berbahagialah orang yang murah hatinya, alasannya ialah mereka akan beroleh kemurahan." (Matius 5:7). Murah hati berarti mempunyai tenggang rasa tinggi terhadap orang lain dan suka menolong orang yang sedang dalam kesusahan.
Orang yang berlaku sesuai kehendak Tuhan niscaya mengalami kemurahan-Nya.