Profesi Kita Ialah Panggilan Kita

Disadur dari , edisi 13 Desember 2017

Baca:  Matius 4:1-18-22

"Lalu merekapun segera meninggalkan jalanya dan mengikuti Dia."  Matius 4:20

Perikop dari pembacaan firman yaitu perihal Kristus memanggil murid-murid yang pertama.  Ketika sedang menyusuri danau Galilea Yesus melihat dua orang bersaudara,  "...Simon yang disebut Petrus, dan Andreas, saudaranya."  (Matius 4:18).  Ada pun profesi dari kedua orang itu yaitu nelayan, dan waktu itu mereka sedang menjala ikan.  Berkatalah Yesus kepada mereka,  "Mari, ikutlah Aku, dan kau akan Kujadikan penjala manusia."  (Matius 4:19).  Mendengar panggilan Kristus itu mereka pun bergegas meninggalkan jalanya dan kemudian mengikut Dia dengan sepenuh hati.

     Pernyataan bahwa Simon  (Petrus)  dan Andreas rela meninggalkan jalanya  (profesi)  dan mengikut Kristus  (ayat nas), seringkali diasumsikan salah oleh banyak orang Kristen.  Mereka berpikir untuk mengikut Kristus dan melayani Dia mereka harus meninggalkan pekerjaan atau profesi lamanya.  Apakah harus demikian?  Tuhan tidak pernah memerintahkan umat-Nya untuk meninggalkan pekerjaan  (profesi)  dan kemudian menjadi seorang full timer di gereja, lantaran melayani Tuhan tidak harus berada di belakang mimbar sebagai pengkhotbah, gembala sidang, worship leader dan sebagainya.  Ketika Petrus dan Andreas pada suatu kesempatan tetapkan untuk kembali menekuni profesi lamanya sebagai nelayan, Yesus tidak murka kepada mereka, bahkan Ia bersedia menolong:  "'Tebarkanlah jalamu di sebelah kanan perahu, maka akan kau peroleh.' Lalu mereka menebarkannya dan mereka tidak sanggup menariknya lagi lantaran banyaknya ikan."  (Yohanes 21:6).

     Kita seringkali lupa dan tidak menyadari bahwa sebenarnya pekerjaan atau profesi yang sedang kita tekuni yaitu sebuah ladang untuk melayani Tuhan, lantaran pekerjaan atau profesi kita yaitu juga panggilan Tuhan bagi kita.  Oleh lantaran itu apa pun pekerjaan atau profesi kita, dan di mana pun Tuhan menempatkan kita untuk bekerja dan berkarya, biarlah keberadaan kita selalu menjadi berkat dan kesaksian bagi orang sekitar kita.  Bagaimana caranya?  "Apapun juga yang kau perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu menyerupai untuk Tuhan dan bukan untuk manusia."  (Kolose 3:23).

Ketika kita melaksanakan segala sesuatu dengan sepenuh hati menyerupai untuk Tuhan, bukan untuk manusia, itu yaitu sebuah pelayanan yang berkenan!