Hidup Dalam Kepura-Puraan

Disadur dari , edisi 31 Januari 2018

Baca:  Mazmur 28:1-9

"Janganlah menyeret saya bantu-membantu dengan orang fasik ataupun dengan orang yang melaksanakan kejahatan, yang ramah dengan teman-temannya, tetapi yang hatinya penuh kejahatan."  Mazmur 28:3

Hidup dalam kepura-puraan sama artinya hidup dalam kemunafikan.  Munafik berarti bermuka dua, orang yang sedang memainkan tugas ganda, orang yang perkataannya berbeda dengan isi hatinya, atau orang yang perkataannya tidak sesuai dengan perbuatan yang sesungguhnya.  Dalam Perjanjian Baru kata munafik diterjemahkan dari kata Yunani, hypokrites, yang berarti orang yang sedang memainkan tugas di atas panggung.  Bagi pemain drama/sandirawa, abjad yang mereka lakoni di atas panggung belum tentu sama, bahkan dapat sangat bertolak belakang dengan abjad yang sebetulnya atau sikap dalam kesehariannya.

     Hidup dalam kepura-puraan inilah yang dilakukan oleh para andal Taurat dan orang-orang Farisi  (Matius 23:1-26).  Meskipun secara teori mereka sangat andal dalam menguasai isi Kitab Suci atau Taurat, namun dalam prakteknya perbuatan mereka sama sekali tidak selaras dengan pengetahuan mereka ihwal kebenaran.  Tuhan mengecam keras orang-orang yang demikian,  "Sebab itu turutilah dan lakukanlah segala sesuatu yang mereka ajarkan kepadamu, tetapi janganlah kau turuti perbuatan-perbuatan mereka, lantaran mereka mengajarkannya tetapi tidak melakukannya."  (Matius 23:3).  Ini menjadi tamparan keras bagi semua orang percaya, terlebih-lebih kita yang sudah melayani pekerjaan Tuhan.  Sebagai pelayan Tuhan sudah semestinya kita hidup dalam kebenaran dan benar-benar menjadi pelaku firman.  Jangan hingga kita disebut sebagai orang-orang yang munafik, melayani Tuhan, tapi hidup kita jauh menyimpang dari firman Tuhan.

     Tuhan sama sekali tidak menilai kita menurut penampilan luar dan perkataan-perkataan manis yang keluar dari lisan kita.  Dia menyelidik hingga ke dalam hati kita dan segala sesuatu yang tersembunyi di dalamnya:  "Dan tidak ada suatu makhlukpun yang tersembunyi di hadapan-Nya, alasannya segala sesuatu telanjang dan terbuka di depan mata Dia, yang kepada-Nya kita harus memperlihatkan pertanggungan jawab."  (Ibrani 4:13).

Jadilah orang percaya yang punya integritas dan takut akan Tuhan, jangan penuh kepura-puraan!