Miliki Hati Yang Lurus
Disadur dari , edisi 21 Januari 2018
Baca: Kisah Para Rasul 8:4-25
"Tidak ada bab atau hakmu dalam kasus ini, alasannya hatimu tidak lurus di hadapan Allah." Kisah 8:21
Dunia hari-hari ini ialah dunia yang dipenuhi dengan orang-orang yang justru semakin sibuk menjaga uang dan harta kekayaannya, sibuk menjaga perusahaan dan aset-asetnya, sibuk menjaga penampilan jasmaninya supaya tetap kelihatan manis dan tampan, sibuk menjaga jabatan dan popularitasnya supaya tidak kalah pamor, dan sebagainya.
Kita semua lupa bahwa sebenarnya kunci dari segala hal dalam hidup ini ialah hati kita. Injil menyatakan: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, lantaran dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Mengapa hati kita harus selalu dijaga? Karena dari hati timbul segala pikiran jahat (Matius 15:19). Iblis sedang gencar-gencarnya mempengaruhi insan dengan mengatakan segala kenikmatan dunia. Jika insan tidak sanggup menjaga hatinya, mata hatinya akan semakin gelap, dan kesannya dalam hati timbul aneka macam niat jahat. Ada tertulis: "Mata ialah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Makara jikalau jelas yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Matius 6:22-23). Ingatlah bahwa hidup yang sedang kita jalani hari ini hanyalah pancaran dari apa yang ada di dalam hati kita. Kalau hati kita lurus maka jalan kita pun akan lurus. Hati yang lurus ialah hati yang bersih, tidak tipu muslihat atau bebas dari segala kejahatan.
Tuhan ialah Tuhan yang berlimpah kasih karunia. Namun kasih karunia Tuhan tidak diberikan kepada sembarang orang. "Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani." (Keluaran 33:19). Tuhan mengatakan kasih karunia-Nya kepada orang-orang yang berhati lurus. Kalau kasih karunia itu diberikan kepada orang yang hatinya bengkok, kasih karunia-Nya niscaya akan disalah gunakan, bukan untuk kemuliaan nama Tuhan, tapi kemegahan diri sendiri. Orang yang hatinya tidak lurus akan kehilangan berkat dan kesempatan dari Tuhan, sebaliknya orang yang hatinya lurus niscaya dikasihi Tuhan. Contoh: Saul ditolak Tuhan dan Daud dipilih-Nya, lantaran Tuhan mendapati Daud punya hati yang lurus.
"Jejak orang benar ialah lurus, alasannya Engkau yang merintis jalan lurus baginya." Yesaya 26:7
Baca: Kisah Para Rasul 8:4-25
"Tidak ada bab atau hakmu dalam kasus ini, alasannya hatimu tidak lurus di hadapan Allah." Kisah 8:21
Dunia hari-hari ini ialah dunia yang dipenuhi dengan orang-orang yang justru semakin sibuk menjaga uang dan harta kekayaannya, sibuk menjaga perusahaan dan aset-asetnya, sibuk menjaga penampilan jasmaninya supaya tetap kelihatan manis dan tampan, sibuk menjaga jabatan dan popularitasnya supaya tidak kalah pamor, dan sebagainya.
Kita semua lupa bahwa sebenarnya kunci dari segala hal dalam hidup ini ialah hati kita. Injil menyatakan: "Jagalah hatimu dengan segala kewaspadaan, lantaran dari situlah terpancar kehidupan." (Amsal 4:23). Mengapa hati kita harus selalu dijaga? Karena dari hati timbul segala pikiran jahat (Matius 15:19). Iblis sedang gencar-gencarnya mempengaruhi insan dengan mengatakan segala kenikmatan dunia. Jika insan tidak sanggup menjaga hatinya, mata hatinya akan semakin gelap, dan kesannya dalam hati timbul aneka macam niat jahat. Ada tertulis: "Mata ialah pelita tubuh. Jika matamu baik, teranglah seluruh tubuhmu; jika matamu jahat, gelaplah seluruh tubuhmu. Makara jikalau jelas yang ada padamu gelap, betapa gelapnya kegelapan itu." (Matius 6:22-23). Ingatlah bahwa hidup yang sedang kita jalani hari ini hanyalah pancaran dari apa yang ada di dalam hati kita. Kalau hati kita lurus maka jalan kita pun akan lurus. Hati yang lurus ialah hati yang bersih, tidak tipu muslihat atau bebas dari segala kejahatan.
Tuhan ialah Tuhan yang berlimpah kasih karunia. Namun kasih karunia Tuhan tidak diberikan kepada sembarang orang. "Aku akan memberi kasih karunia kepada siapa yang Kuberi kasih karunia dan mengasihani siapa yang Kukasihani." (Keluaran 33:19). Tuhan mengatakan kasih karunia-Nya kepada orang-orang yang berhati lurus. Kalau kasih karunia itu diberikan kepada orang yang hatinya bengkok, kasih karunia-Nya niscaya akan disalah gunakan, bukan untuk kemuliaan nama Tuhan, tapi kemegahan diri sendiri. Orang yang hatinya tidak lurus akan kehilangan berkat dan kesempatan dari Tuhan, sebaliknya orang yang hatinya lurus niscaya dikasihi Tuhan. Contoh: Saul ditolak Tuhan dan Daud dipilih-Nya, lantaran Tuhan mendapati Daud punya hati yang lurus.
"Jejak orang benar ialah lurus, alasannya Engkau yang merintis jalan lurus baginya." Yesaya 26:7