Jemaat Berea: Hati Yang Rela
Disadur dari , edisi 28 Januari 2018
Baca: Kisah Para Rasul 17:10-15
"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, alasannya yaitu mereka mendapatkan firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka memeriksa Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian." Kisah 17:11
Alkitab mencatat bahwa jemaat di Berea disebut lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika. Mengapa sanggup menyerupai itu? Jemaat di Berea sanggup menjadi orang-orang yang jauh lebih baik alasannya yaitu mereka mendapatkan firman Tuhan yang diberitakan oleh Paulus dan Silas dengan segala kerelaan. Artinya mereka mau belajar, dibuat dan diproses oleh firman Tuhan. Ini yaitu dampak dari kuasa firman Tuhan! "Sebab firman Allah hidup dan berpengaruh dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam hingga memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." (Ibrani 4:12).
Dinyatakan bahwa "Segala goresan pena yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Orang yang mendengar firman dengan sungguh-sungguh, menyimpan dalam hati dan memraktekkan dalam hidup sehari-hari hidupnya niscaya diubahkan dan hatinya dipulihkan, sehingga tercermin dalam setiap perkataan dan tindakan yang menjadi baik. Karena begitu menyayangi Tuhan, jemaat di Berea rela hati untuk dibuat oleh firman Tuhan. Ini mengatakan bahwa mereka sangat menghormati Tuhan dan menghargai firman-Nya. Perhatikan apa yang dilakukan oleh jemaat di Berea! "...dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka memeriksa Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian." (ayat nas). Artinya mereka rela menyediakan waktu untuk mempelajari Kitab Suci setiap hari. Keberadaan jemaat di Berea benar-benar telah menjadi kesaksian yang baik!
Sementara, banyak orang Nasrani tidak rela memberi waktu untuk berdoa dan baca Alkitab, apalagi menyediakan waktu secara khusus untuk memeriksa dan mempelajari Alkitab. Tidaklah mengherankan kalau di setiap ibadah-ibadah pendalaman Bibel seringkali sepi orang dan sedikit sekali peminatnya.
Hidup kita niscaya menjadi berkat bila hati kita rela dibuat oleh firman Tuhan.
Baca: Kisah Para Rasul 17:10-15
"Orang-orang Yahudi di kota itu lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika, alasannya yaitu mereka mendapatkan firman itu dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka memeriksa Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian." Kisah 17:11
Alkitab mencatat bahwa jemaat di Berea disebut lebih baik hatinya dari pada orang-orang Yahudi di Tesalonika. Mengapa sanggup menyerupai itu? Jemaat di Berea sanggup menjadi orang-orang yang jauh lebih baik alasannya yaitu mereka mendapatkan firman Tuhan yang diberitakan oleh Paulus dan Silas dengan segala kerelaan. Artinya mereka mau belajar, dibuat dan diproses oleh firman Tuhan. Ini yaitu dampak dari kuasa firman Tuhan! "Sebab firman Allah hidup dan berpengaruh dan lebih tajam dari pada pedang bermata dua manapun; ia menusuk amat dalam hingga memisahkan jiwa dan roh, sendi-sendi dan sumsum; ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita." (Ibrani 4:12).
Dinyatakan bahwa "Segala goresan pena yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran." (2 Timotius 3:16). Orang yang mendengar firman dengan sungguh-sungguh, menyimpan dalam hati dan memraktekkan dalam hidup sehari-hari hidupnya niscaya diubahkan dan hatinya dipulihkan, sehingga tercermin dalam setiap perkataan dan tindakan yang menjadi baik. Karena begitu menyayangi Tuhan, jemaat di Berea rela hati untuk dibuat oleh firman Tuhan. Ini mengatakan bahwa mereka sangat menghormati Tuhan dan menghargai firman-Nya. Perhatikan apa yang dilakukan oleh jemaat di Berea! "...dengan segala kerelaan hati dan setiap hari mereka memeriksa Kitab Suci untuk mengetahui, apakah semuanya itu benar demikian." (ayat nas). Artinya mereka rela menyediakan waktu untuk mempelajari Kitab Suci setiap hari. Keberadaan jemaat di Berea benar-benar telah menjadi kesaksian yang baik!
Sementara, banyak orang Nasrani tidak rela memberi waktu untuk berdoa dan baca Alkitab, apalagi menyediakan waktu secara khusus untuk memeriksa dan mempelajari Alkitab. Tidaklah mengherankan kalau di setiap ibadah-ibadah pendalaman Bibel seringkali sepi orang dan sedikit sekali peminatnya.
Hidup kita niscaya menjadi berkat bila hati kita rela dibuat oleh firman Tuhan.