Berdoa Tekun Dan Yakin: Menghasilkan Mujizat
Disadur dari , edisi 11 Mei 2019
Baca: 1 Raja-Raja 18:20-46
"Elia kepada Ahab: 'Pergilah, makanlah dan minumlah, alasannya ialah suara derau hujan sudah kedengaran.'" 1 Raja-Raja 18:41
Elia tidak melihat adanya gejala akan turun hujan saat ia berkata kepada Ahab bahwa akan segera turun hujan. Apa yang Elia ucapkan ini merupakan suatu nubuatan bahwa ia sangat percaya sesuatu akan terjadi, sekalipun tak melihat sedikit pun adanya gejala akan turun hujan. Harapannya kepada Tuhan begitu kuat, lantaran itu Elia tekun berdoa memohon kepada Tuhan biar hujan dicurahkan ke atas bumi.
Ketekunan Elia dalam berdoa itu tersirat dari pernyataan Bibel yang menyampaikan bahwa sehabis tujuh kali beliau berdoa, barulah tampak ada tanda 'kecil' yaitu: "...awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." (1 Raja-Raja 18:44). Kalimat 'setelah tujuh kali berdoa' menunjukkan suatu doa yang dilakukan secara terus-menerus (tiada berkeputusan), hingga sesuatu terjadi. Maka saat melihat ada awan kecil, iman dan pengharapan Elia semakin diteguhkan, meski secara kebijaksanaan tak mungkin awan sekecil telapak tangan sanggup menurunkan hujan. Elia percaya bagi Tuhan tidak ada kasus yang mustahil. Doa yang dinaikkan dengan iman niscaya menyentuh hati Tuhan dan menggerakkan tangan-Nya untuk bekerja: "Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, kemudian turunlah hujan yang lebat." (1 Raja-Raja 18:45a). Tuhan sanggup mengubah hal kecil (awan setelapak tangan) menjadi sesuatu yang besar (hujan lebat). "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b).
Untuk mengalami kuasa dan mujizat Tuhan kita harus "...memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b), artinya berpikir menyerupai Kristus berpikir, pikiran yang dipenuhi firman Tuhan, sehingga "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji," (Filipi 4:8). Itulah yang memenuhi pikiran kita. Yang tidak mungkin akan menjadi mungkin bila kita berdoa dengan tekun dan penuh iman kepada Tuhan. "...Dibuat-Nya padang gurun menjadi bak air, dan tanah kering menjadi pancaran-pancaran air." (Mazmur 107:35).
Tuhan sudah lebih dari cukup, mengapa harus mencari dukungan yang lain? Karena Dia ialah Sumber Mujizat!
Baca: 1 Raja-Raja 18:20-46
"Elia kepada Ahab: 'Pergilah, makanlah dan minumlah, alasannya ialah suara derau hujan sudah kedengaran.'" 1 Raja-Raja 18:41
Elia tidak melihat adanya gejala akan turun hujan saat ia berkata kepada Ahab bahwa akan segera turun hujan. Apa yang Elia ucapkan ini merupakan suatu nubuatan bahwa ia sangat percaya sesuatu akan terjadi, sekalipun tak melihat sedikit pun adanya gejala akan turun hujan. Harapannya kepada Tuhan begitu kuat, lantaran itu Elia tekun berdoa memohon kepada Tuhan biar hujan dicurahkan ke atas bumi.
Ketekunan Elia dalam berdoa itu tersirat dari pernyataan Bibel yang menyampaikan bahwa sehabis tujuh kali beliau berdoa, barulah tampak ada tanda 'kecil' yaitu: "...awan kecil sebesar telapak tangan timbul dari laut." (1 Raja-Raja 18:44). Kalimat 'setelah tujuh kali berdoa' menunjukkan suatu doa yang dilakukan secara terus-menerus (tiada berkeputusan), hingga sesuatu terjadi. Maka saat melihat ada awan kecil, iman dan pengharapan Elia semakin diteguhkan, meski secara kebijaksanaan tak mungkin awan sekecil telapak tangan sanggup menurunkan hujan. Elia percaya bagi Tuhan tidak ada kasus yang mustahil. Doa yang dinaikkan dengan iman niscaya menyentuh hati Tuhan dan menggerakkan tangan-Nya untuk bekerja: "Maka dalam sekejap mata langit menjadi kelam oleh awan badai, kemudian turunlah hujan yang lebat." (1 Raja-Raja 18:45a). Tuhan sanggup mengubah hal kecil (awan setelapak tangan) menjadi sesuatu yang besar (hujan lebat). "Doa orang yang benar, bila dengan yakin didoakan, sangat besar kuasanya." (Yakobus 5:16b).
Untuk mengalami kuasa dan mujizat Tuhan kita harus "...memiliki pikiran Kristus." (1 Korintus 2:16b), artinya berpikir menyerupai Kristus berpikir, pikiran yang dipenuhi firman Tuhan, sehingga "...semua yang benar, semua yang mulia, semua yang adil, semua yang suci, semua yang manis, semua yang sedap didengar, semua yang disebut kebajikan dan patut dipuji," (Filipi 4:8). Itulah yang memenuhi pikiran kita. Yang tidak mungkin akan menjadi mungkin bila kita berdoa dengan tekun dan penuh iman kepada Tuhan. "...Dibuat-Nya padang gurun menjadi bak air, dan tanah kering menjadi pancaran-pancaran air." (Mazmur 107:35).
Tuhan sudah lebih dari cukup, mengapa harus mencari dukungan yang lain? Karena Dia ialah Sumber Mujizat!