Keputusan Kita Memilih Hidup Kita

Disadur dari , edisi 24 Maret 2019

Baca:  1 Samuel 27:1-12

"Dan lamanya Daud tinggal di tempat orang Filistin ialah satu tahun empat bulan."  1 Samuel 27:7

Daud mengerti benar bahwa bekerjsama Tuhan sudah menentukan dan mengurapi ia sebagai raja atas Israel yang baru, namun butuh kesabaran hingga waktu itu tergenapi, lantaran Saul tak berhenti untuk mengejar dan berusaha untuk membunuhnya.  Dalam pelariannya ini hati dan pikiran Daud pun berkecamuk:  "Bagaimanapun juga pada suatu hari saya akan binasa oleh tangan Saul."  (1 Samuel 27:1a).

     Karena dihantui rasa takut Daud menciptakan keputusan:  "...tidak ada yang lebih baik bagiku selain meluputkan diri dengan segera ke negeri orang Filistin; maka tidak ada cita-cita bagi Saul untuk mencari saya lagi di seluruh tempat Israel dan saya akan terluput dari tangannya."  (1 Samuel 27:1b), padahal ia tahu persis orang-orang Filistin ialah penyembah berhala dan Tuhan melarang keras bangsa Israel bergaul dengan bangsa penyembah berhala.  Daud menciptakan keputusan yang keliru!  "Maka pada hari itu Akhis menawarkan Ziklag kepadanya; itulah sebabnya Ziklag menjadi kepunyaan raja-raja Yehuda hingga sekarang."  (1 Samuel 27:6), dan menetaplah Daud di tempat Ziklag.  Daud berpikir Tuhan akan berkenan dengan keputusannya ini.  Sejak ketika itu Daud dan pasukannya turut membantu orang-orang berperang, termasuk berperang melawan bangsanya sendiri.  Karena kasihnya yang besar kepada Daud Tuhan tidak membiarkan ia berlama-lama tinggal di tengah-tengah bangsa kafir, sehingga Tuhan mengijinkan orang Amalek tiba menyerang tanah Negap dan Ziklag, sempurna pada ketika pasukan Daud bersama orang-orang Filistin hendak pergi berperang melawan bangsa Israel.

     Untunglah raja-raja kota orang Filistin menolak keberadaan pasukan Daud sehingga mereka menyuruh Daud dan pasukannya pulang ke Ziklag.  Sesampai di Ziklag mereka melihat kota itu sudah habis terbakar, isteri serta bawah umur mereka ditawan.  Ini menimbulkan kepedihan mendalam!  Tiba-tiba rakyat berbalik memusuhi Daud, bahkan hendak melemparinya dengan batu.  Daud benar-benar dalam keadaan terjepit dan hari itu ia kehilangan segala-galanya.  "Tetapi Daud menguatkan kepercayaannya kepada TUHAN,"  (1 Samuel 30:6b).

Karena telah menciptakan keputusan yang salah dan tak melibatkan Tuhan, Daud harus menuai masalah!