Jangan Alasannya Terpaksa
Disadur dari , edisi 19 Maret 2019
Baca: 1 Petrus 5:1-4
"Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kau akan mendapatkan mahkota kemuliaan yang tidak sanggup layu." 1 Petrus 5:4
Kristus pernah mengajukan pertanyaan kepada Petrus untuk menguji kesungguhannya dalam mengikut Dia. "apakah engkau menyayangi Aku?" Bahkan, pertanyaan tersebut Ia ulangi hingga tiga kali berturut-turut. Kemudian Ia menawarkan suatu mandat penting kepada Petrus: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yohanes 21:17).
Melalui suratnya ini Petrus kembali mengingatkan apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi orang percaya yaitu semoga turut ambil bab dalam menggembalakan domba-domba. 'Domba-domba' berbicara perihal jiwa-jiwa atau orang-orang yang harus dilayani. Makara menggembalakan jiwa-jiwa itu bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab para pemilik jemaat, gembala sidang atau pendeta, melainkan semua orang percaya mempunyai tanggung jawab yang sama. Adapun kata 'penggembalaan' ini berasal dari kata kerja bahasa Yunani yaitu bosko yang berarti merawat, memelihara, mengawasi dan memperhatikan kawanan domba yang sedang makan rumput di padang.
Siapakah kawanan domba yang harus digembalakan? Bagi para gembala sidang (pendeta), kawanan domba yaitu setiap anggota jemaat gereja yang dilayani, tanpa terkecuali, tanpa memandang status sosial; bagi seorang suami, kawanan domba itu yaitu seluruh anggota keluarganya (isteri dan anak-anak); bagi boss perusahaan, kawanan domba yaitu setiap pekerja atau karyawan. Yang termasuk juga kawanan domba yang harus dilayani yaitu orang-orang di sekitar yang membutuhkan perhatian dan uluran tangan kita. Karena itu marilah kita saling mengasihi, memerhatikan dan menguatkan satu sama lain, bukan lantaran mereka kaya atau mendatangkan laba bagi kita; bukan pula lantaran terpaksa, melainkan lakukan semua itu dengan nrimo hati. "...kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, lantaran kasih menutupi aneka macam dosa. Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut. Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah." (1 Petrus 4:8-10).
"Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang kurang arif mati lantaran kurang logika budi." Amsal 10:21
Baca: 1 Petrus 5:1-4
"Maka kamu, apabila Gembala Agung datang, kau akan mendapatkan mahkota kemuliaan yang tidak sanggup layu." 1 Petrus 5:4
Kristus pernah mengajukan pertanyaan kepada Petrus untuk menguji kesungguhannya dalam mengikut Dia. "apakah engkau menyayangi Aku?" Bahkan, pertanyaan tersebut Ia ulangi hingga tiga kali berturut-turut. Kemudian Ia menawarkan suatu mandat penting kepada Petrus: "Gembalakanlah domba-domba-Ku." (Yohanes 21:17).
Melalui suratnya ini Petrus kembali mengingatkan apa yang menjadi kehendak Tuhan bagi orang percaya yaitu semoga turut ambil bab dalam menggembalakan domba-domba. 'Domba-domba' berbicara perihal jiwa-jiwa atau orang-orang yang harus dilayani. Makara menggembalakan jiwa-jiwa itu bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab para pemilik jemaat, gembala sidang atau pendeta, melainkan semua orang percaya mempunyai tanggung jawab yang sama. Adapun kata 'penggembalaan' ini berasal dari kata kerja bahasa Yunani yaitu bosko yang berarti merawat, memelihara, mengawasi dan memperhatikan kawanan domba yang sedang makan rumput di padang.
Siapakah kawanan domba yang harus digembalakan? Bagi para gembala sidang (pendeta), kawanan domba yaitu setiap anggota jemaat gereja yang dilayani, tanpa terkecuali, tanpa memandang status sosial; bagi seorang suami, kawanan domba itu yaitu seluruh anggota keluarganya (isteri dan anak-anak); bagi boss perusahaan, kawanan domba yaitu setiap pekerja atau karyawan. Yang termasuk juga kawanan domba yang harus dilayani yaitu orang-orang di sekitar yang membutuhkan perhatian dan uluran tangan kita. Karena itu marilah kita saling mengasihi, memerhatikan dan menguatkan satu sama lain, bukan lantaran mereka kaya atau mendatangkan laba bagi kita; bukan pula lantaran terpaksa, melainkan lakukan semua itu dengan nrimo hati. "...kasihilah sungguh-sungguh seorang akan yang lain, lantaran kasih menutupi aneka macam dosa. Berilah tumpangan seorang akan yang lain dengan tidak bersungut-sungut. Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia Allah." (1 Petrus 4:8-10).
"Bibir orang benar menggembalakan banyak orang, tetapi orang kurang arif mati lantaran kurang logika budi." Amsal 10:21