Iman Seorang Perempuan Pendosa
Disadur dari , edisi 28 Maret 2019
Baca: Yosua 2:1-24
"Pergilah ke pegunungan, semoga pengejar-pengejar itu jangan menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, hingga pengejar-pengejar itu pulang; lalu bolehlah kau melanjutkan perjalananmu." Yosua 2:16
Wanita yang berprofesi sebagai pelacur atau disebut perempuan sundal dipandang rendah di mata masyarakat dan dianggap 'sampah' masyarakat. Semua orang menjauhi, mencibir, mencemooh, dan bahkan mengucilkannya. Kebanyakan orang begitu gampang menghakimi sesamanya lantaran merasa diri lebih baik dan lebih benar. Ada tertulis: "Jangan kau menghakimi, semoga kau tidak dihakimi." (Matius 7:1). Adakah di antara kita yang tidak pernah melaksanakan kesalahan atau berbuat dosa? Tak seorang pun. "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," (Roma 3:23).
Rahab, sekalipun seorang pelacur, namanya tertulis di Bibel sebagai salah satu saksi iman. Dinyatakan: "Karena keyakinan maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa tolong-menolong dengan orang-orang durhaka, lantaran ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik." (Ibrani 11:31). Ini memperlihatkan bahwa Tuhan membenarkan hidup seseorang bukan lantaran perbuatan baiknya (amal), melainkan menurut keyakinan dan pertobatannya. Apa yang Rahab katakan kepada kedua pengintai? "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memperlihatkan negeri ini kepada kau dan bahwa kengerian terhadap kau telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, saat kau berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kau lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kau tumpas." (Yosua 2:9-10), menyiratkan iman.
Sekalipun berasal dari bangsa kafir, dan selama ini ia hanya mendengar dari kata orang perihal perbuatan-perbuatan besar Tuhan, tapi Rahab begitu yakin bahwa Tuhannya bangsa Israel ialah Tuhan yang berkuasa. "Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, lantaran TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah." (Yosua 2:11).
Rahab punya keyakinan yang luar biasa dengan mengakui kehebatan Tuhannya bangsa Israel!
Baca: Yosua 2:1-24
"Pergilah ke pegunungan, semoga pengejar-pengejar itu jangan menemui kamu, dan bersembunyilah di sana tiga hari lamanya, hingga pengejar-pengejar itu pulang; lalu bolehlah kau melanjutkan perjalananmu." Yosua 2:16
Wanita yang berprofesi sebagai pelacur atau disebut perempuan sundal dipandang rendah di mata masyarakat dan dianggap 'sampah' masyarakat. Semua orang menjauhi, mencibir, mencemooh, dan bahkan mengucilkannya. Kebanyakan orang begitu gampang menghakimi sesamanya lantaran merasa diri lebih baik dan lebih benar. Ada tertulis: "Jangan kau menghakimi, semoga kau tidak dihakimi." (Matius 7:1). Adakah di antara kita yang tidak pernah melaksanakan kesalahan atau berbuat dosa? Tak seorang pun. "Karena semua orang telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah," (Roma 3:23).
Rahab, sekalipun seorang pelacur, namanya tertulis di Bibel sebagai salah satu saksi iman. Dinyatakan: "Karena keyakinan maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa tolong-menolong dengan orang-orang durhaka, lantaran ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik." (Ibrani 11:31). Ini memperlihatkan bahwa Tuhan membenarkan hidup seseorang bukan lantaran perbuatan baiknya (amal), melainkan menurut keyakinan dan pertobatannya. Apa yang Rahab katakan kepada kedua pengintai? "Aku tahu, bahwa TUHAN telah memperlihatkan negeri ini kepada kau dan bahwa kengerian terhadap kau telah menghinggapi kami dan segala penduduk negeri ini gemetar menghadapi kamu. Sebab kami mendengar, bahwa TUHAN telah mengeringkan air Laut Teberau di depan kamu, saat kau berjalan keluar dari Mesir, dan apa yang kau lakukan kepada kedua raja orang Amori yang di seberang sungai Yordan itu, yakni kepada Sihon dan Og, yang telah kau tumpas." (Yosua 2:9-10), menyiratkan iman.
Sekalipun berasal dari bangsa kafir, dan selama ini ia hanya mendengar dari kata orang perihal perbuatan-perbuatan besar Tuhan, tapi Rahab begitu yakin bahwa Tuhannya bangsa Israel ialah Tuhan yang berkuasa. "Ketika kami mendengar itu, tawarlah hati kami dan jatuhlah semangat setiap orang menghadapi kamu, lantaran TUHAN, Allahmu, ialah Allah di langit di atas dan di bumi di bawah." (Yosua 2:11).
Rahab punya keyakinan yang luar biasa dengan mengakui kehebatan Tuhannya bangsa Israel!