Kristus Ialah Referensi Sempurna
Disadur dari , edisi 19 Mei 2019
Baca: 1 Petrus 2:18-25
"Sebab untuk itulah kau dipanggil, alasannya Kristuspun telah menderita untuk kau dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kau mengikuti jejak-Nya." 1 Petrus 2:21
Tuhan tahu dengan tepat keadaan insan yang seringkali memberontak dan tidak mau mendapatkan rencana-Nya yang telah dirancangkan semenjak awal. Padahal sebenarnya rancangan Tuhan itu selalu baik, menyerupai dinyatakan dalam firman-Nya: "...Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan hening sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk menawarkan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11); tetapi insan lebih suka dengan rancangannya sendiri. Mereka menduga bahwa semua rancangan yang dibuatnya itu niscaya benar dan mendatangkan kebahagiaan, sehingga tidak mau tunduk atau mengalah kepada rancangan Tuhan dalam hidupnya!
Allah menawarkan kepada insan suatu pola bagaimana harus taat dan menjalankan rencana-Nya, yaitu melalui Anak-Nya, Yesus Kristus, yang turun ke bumi untuk menawarkan teladan yang sangat tepat dalam hal kedisiplinan dan ketaatan-Nya menjalankan planning dan kehendak Bapa. Suatu pola aktual ialah sewaktu Tuhan Yesus sedang bergumul di Taman Getsemani, Ia berada dalam suatu persimpangan yaitu antara mementingkan keinginan hati-Nya atau mengalah penuh kepada planning yang telah digariskan oleh Bapa. Dalam pergumulan itu, karenanya Tuhan Yesus menang dan menentukan taat kepada planning Bapa dengan berkata, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini kemudian dari pada-Ku, tetapi janganlah menyerupai yang Kukehendaki, melainkan menyerupai yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39). Ini ialah bukti aktual bahwa Yesus mengalah tanpa syarat kepada kehendak Bapa! Jika saja Yesus tidak taat dalam menjalankan planning penebusan ini, maka tidak akan ada pengampunan dan keselamatan bagi umat manusia, yang artinya kita semua niscaya binasa.
Pada hari ini mari kita introspeksi sejauh mana ketaatan dan penyerahan kita kepada Tuhan, alasannya Tuhan Yesus telah lebih dulu memberi teladan kepada kita; dan oleh alasannya Dialah, dosa kita dihapuskan dan kita beroleh keselamatan kekal. Pilihan ada pada kita: hidup dalam ketaatan atau berdasarkan kehendak kita sendiri!
Ingat! Setiap ketidaktaatan menerima jawaban yang setimpal (Ibrani 2:2).
Baca: 1 Petrus 2:18-25
"Sebab untuk itulah kau dipanggil, alasannya Kristuspun telah menderita untuk kau dan telah meninggalkan teladan bagimu, supaya kau mengikuti jejak-Nya." 1 Petrus 2:21
Tuhan tahu dengan tepat keadaan insan yang seringkali memberontak dan tidak mau mendapatkan rencana-Nya yang telah dirancangkan semenjak awal. Padahal sebenarnya rancangan Tuhan itu selalu baik, menyerupai dinyatakan dalam firman-Nya: "...Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan hening sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk menawarkan kepadamu hari depan yang penuh harapan." (Yeremia 29:11); tetapi insan lebih suka dengan rancangannya sendiri. Mereka menduga bahwa semua rancangan yang dibuatnya itu niscaya benar dan mendatangkan kebahagiaan, sehingga tidak mau tunduk atau mengalah kepada rancangan Tuhan dalam hidupnya!
Allah menawarkan kepada insan suatu pola bagaimana harus taat dan menjalankan rencana-Nya, yaitu melalui Anak-Nya, Yesus Kristus, yang turun ke bumi untuk menawarkan teladan yang sangat tepat dalam hal kedisiplinan dan ketaatan-Nya menjalankan planning dan kehendak Bapa. Suatu pola aktual ialah sewaktu Tuhan Yesus sedang bergumul di Taman Getsemani, Ia berada dalam suatu persimpangan yaitu antara mementingkan keinginan hati-Nya atau mengalah penuh kepada planning yang telah digariskan oleh Bapa. Dalam pergumulan itu, karenanya Tuhan Yesus menang dan menentukan taat kepada planning Bapa dengan berkata, "Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini kemudian dari pada-Ku, tetapi janganlah menyerupai yang Kukehendaki, melainkan menyerupai yang Engkau kehendaki." (Matius 26:39). Ini ialah bukti aktual bahwa Yesus mengalah tanpa syarat kepada kehendak Bapa! Jika saja Yesus tidak taat dalam menjalankan planning penebusan ini, maka tidak akan ada pengampunan dan keselamatan bagi umat manusia, yang artinya kita semua niscaya binasa.
Pada hari ini mari kita introspeksi sejauh mana ketaatan dan penyerahan kita kepada Tuhan, alasannya Tuhan Yesus telah lebih dulu memberi teladan kepada kita; dan oleh alasannya Dialah, dosa kita dihapuskan dan kita beroleh keselamatan kekal. Pilihan ada pada kita: hidup dalam ketaatan atau berdasarkan kehendak kita sendiri!
Ingat! Setiap ketidaktaatan menerima jawaban yang setimpal (Ibrani 2:2).