Orang Percaya: Berikat Pinggang Kebenaran

Disadur dari , edisi 26 April 2019

Baca:  Zakharia 8:1-19

"Inilah hal-hal yang harus kau lakukan: Berkatalah benar seorang kepada yang lain dan laksanakanlah aturan yang benar, yang mendatangkan tenang di pintu-pintu gerbangmu."  Zakharia 8:16

Hidup dalam kebenaran yakni mutlak bagi orang percaya lantaran kita telah dimerdekakan dalam Kristus, sehingga badan kita ini bukan milik kita lagi, melainkan menjadi milik Kristus.  "Sebab kau telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!"  (1 Korintus 6:20).  Kebenaran tersebut mencakup segala aspek kehiduan.  Jika orang percaya masih saja hidup dalam kecemaran, berarti ia tak melaksanakan apa yang menjadi kehendak Tuhan.  Salah satu perlengkapan rohani yang harus dikenakan orang percaya, sebagaimana yang rasul Paulus nyatakan adalah:  "...berikatpinggangkan kebenaran..."  (Efesus 6:14).

     Ikat pinggang atau sabuk yakni pita fleksibel, biasanya terbuat dari kulit atau pakaian keras, dan dikenakan di sekitar pinggang, yang berfungsi mengikat celana atau materi pakaian lain.  Orang percaya harus selalu berikatpinggangkan kebenaran, artinya di mana pun berada hidupnya diikat dan dililit kebenaran dari Tuhan.  Hidup dalam kebenaran yakni kunci untuk mengalami kehidupan yang baik.  "Orang benar tidak akan ditimpa oleh peristiwa apapun, tetapi orang fasik akan senantiasa celaka."  (Amsal 12:21).  Perhatikanlah peringatan Tuhan ini:  "Jika kau tidak mendengarkan, dan jikalau kau tidak memberi perhatian untuk menghormati nama-Ku, firman TUHAN semesta alam, maka Aku akan mengirimkan kutuk ke antaramu dan akan menciptakan berkat-berkatmu menjadi kutuk, dan Aku telah membuatnya menjadi kutuk, lantaran kau ini tidak memperhatikan."  (Maleakhi 2:2).  Jangan anggap remeh peringatan Tuhan ini!  Selama kita masih berlaku fasik atau hidup jauh menyimpang dari kebenaran, maka berkat-berkat yang telah kita terima akan menjadi kutuk.  Ini Tuhan yang berbicara, bukan manusia!

     Bagi pelayan Tuhan atau hamba Tuhan, hidup benar yakni harga mati.  Bagaimana dapat mengajar dan mengajak orang lain dalam kebenaran bila kita sendiri tidak hidup benar?  "Sebab bibir seorang imam memelihara pengetahuan dan orang mencari pengajaran dari mulutnya, lantaran dialah utusan TUHAN semesta alam."  (Maleakhi 2:7).

Berkat dan kebaikan Tuhan tersedia bagi orang benar!