Melawan Iblis, Dunia Dan Kedagingan

Disadur dari , edisi 2 Mei 2019

Baca:  Galatia 5:16-26

"Sebab harapan daging berlawanan dengan harapan Roh dan harapan Roh berlawanan dengan harapan daging--karena keduanya bertentangan--sehingga kau setiap kali tidak melaksanakan apa yang kau kehendaki."  Galatia 5:17

Di sepanjang perjalanan hidupnya insan akan selalu diperhadapkan dengan peperangan rohani:  berperang melawan si jahat  (Iblis), berperang melawan cara hidup dunia, dan berperang melawan harapan dagingnya sendiri.  Inilah tiga musuh terbesar yang harus dihadapi oleh insan hari lepas hari.  Iblis dan dunia berusaha sedemikian rupa untuk menarik insan sejauh mungkin dari jalan-jalan Tuhan, dan agar insan lebih menuruti dan memuaskan harapan dagingnya saja.  Firman Tuhan sudah memperingatkan:  "Berjaga-jagalah dan berdoalah, agar kau jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah."  (Matius 26:41).  

     Hal pertama yang harus kita lakukan dalam menghadapi Iblis yakni tunduk kepada Tuhan.  Tanpa mempunyai penundukan diri kepada Tuhan, kita takkan bisa menghadapi Iblis.  Kita membutuhkan kekuatan adikodrati untuk sanggup melawan Iblis.  "Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari padamu!"  (Yakobus 4:7).  "Lawanlah beliau dengan dogma yang teguh,"  (1 Petrus 5:9).  Menghadapi dunia?  "Dan inilah kemenangan yang mengalahkan dunia: dogma kita."  (1 Yohanes 5:4b).  Tidak ada istilah kompromi dengan dunia ini!  Sebab barangsiapa hendak menjadi sahabat bagi dunia, ia mengakibatkan dirinya musuh Tuhan  (Yakobus 4:4).  Karena itu  "Janganlah kau menyayangi dunia dan apa yang ada di dalamnya. Jikalau orang menyayangi dunia, maka kasih akan Bapa tidak ada di dalam orang itu. Sebab semua yang ada di dalam dunia, yaitu harapan daging dan harapan mata serta keangkuhan hidup, bukanlah berasal dari Bapa, melainkan dari dunia."  (1 Yohanes 2:15-16).

     Rasul Paulus menyadari di dalam dirinya ada peperangan:  "Sebab apa yang saya perbuat, saya tidak tahu. Karena bukan apa yang saya kehendaki yang saya perbuat, tetapi apa yang saya benci, itulah yang saya perbuat."  (Roma 7:15).  Dengan mengandalkan kekuatan sendiri, sulit untuk menang, hanya dengan dukungan Roh Kudus kita bisa.

Melekat kepada Tuhan dan mau dipimpin Roh Kudus yakni kunci memenangkan peperangan rohani.