Kunci Mujizat: Mendengar Dan Mau Taat
Disadur dari , edisi 15 April 2019
Baca: Yesaya 55:1-13
"Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kau akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian kekal dengan kamu, berdasarkan kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud." Yesaya 55:3
Tuhan membuat insan dengan dua indera pendengaran dan satu verbal dengan tujuan yang sangat terang yaitu biar insan lebih banyak mendengar dan sedikit berbicara. Dalam praktek hidup sehari-hari yang terjadi justru kebalikannya! Banyak orang lebih suka berbicara daripada mendengar: gampang sekali berkomentar, gampang sekali menghujat, gampang sekali menghakimi, gampang sekali mengkritik, gampang sekali menggosip dan sebagainya. Ada tertulis: "Di dalam banyak bicara niscaya ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, pintar budi." (Amsal 10:19).
Tuhan berfirman melalui Yesaya: "Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kau akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian kekal dengan kamu, berdasarkan kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud." (Yesaya 55:3). Tuhan ingin kita senantiasa menyendengkan indera pendengaran mendengar Dia berbicara. Selama ini tanpa disadari kita terlalu sibuk berbicara kepada orang lain, banyak bicara kepada Tuhan dalam doa-doa yang dipenuhi segudang permintaan, tapi kita tak memberi kesempatan Tuhan berbicara, tak menghiraukan perkataan Tuhan: "Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar." (Yesaya 42:20). Padahal Tuhan ingin sekali berbicara kepada kita dan Ia mau kita dengar-dengaran akan Dia. Tuhan berbicara kepada kita dengan banyak sekali cara, termasuk melalui hamba-hamba-Nya yang Ia percaya untuk memberikan isi hati-Nya.
Mendengarkan Tuhan berbicara ialah langkah menuju kehidupan dan berkat (ayat nas). Nuh ialah pola orang yang dengar-dengaran akan bunyi Tuhan. Ketika Tuhan berfirman untuk memberitahukan segala rencana-Nya (Kejadian 6:13-21), Nuh mendengarkan dengan baik, kemudian melaksanakan sempurna menyerupai yang Tuhan firmankan. Karena mau mendengar dan taat, Nuh dan seisi keluarga selamat dari air bah yang menenggelamkan bumi.
Banyak mendengar firman Tuhan dan taat melaksanakan niscaya diselamatkan dan diberkati!
Baca: Yesaya 55:1-13
"Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kau akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian kekal dengan kamu, berdasarkan kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud." Yesaya 55:3
Tuhan membuat insan dengan dua indera pendengaran dan satu verbal dengan tujuan yang sangat terang yaitu biar insan lebih banyak mendengar dan sedikit berbicara. Dalam praktek hidup sehari-hari yang terjadi justru kebalikannya! Banyak orang lebih suka berbicara daripada mendengar: gampang sekali berkomentar, gampang sekali menghujat, gampang sekali menghakimi, gampang sekali mengkritik, gampang sekali menggosip dan sebagainya. Ada tertulis: "Di dalam banyak bicara niscaya ada pelanggaran, tetapi siapa yang menahan bibirnya, pintar budi." (Amsal 10:19).
Tuhan berfirman melalui Yesaya: "Sendengkanlah telingamu dan datanglah kepada-Ku; dengarkanlah, maka kau akan hidup! Aku hendak mengikat perjanjian kekal dengan kamu, berdasarkan kasih setia yang teguh yang Kujanjikan kepada Daud." (Yesaya 55:3). Tuhan ingin kita senantiasa menyendengkan indera pendengaran mendengar Dia berbicara. Selama ini tanpa disadari kita terlalu sibuk berbicara kepada orang lain, banyak bicara kepada Tuhan dalam doa-doa yang dipenuhi segudang permintaan, tapi kita tak memberi kesempatan Tuhan berbicara, tak menghiraukan perkataan Tuhan: "Engkau melihat banyak, tetapi tidak memperhatikan, engkau memasang telinga, tetapi tidak mendengar." (Yesaya 42:20). Padahal Tuhan ingin sekali berbicara kepada kita dan Ia mau kita dengar-dengaran akan Dia. Tuhan berbicara kepada kita dengan banyak sekali cara, termasuk melalui hamba-hamba-Nya yang Ia percaya untuk memberikan isi hati-Nya.
Mendengarkan Tuhan berbicara ialah langkah menuju kehidupan dan berkat (ayat nas). Nuh ialah pola orang yang dengar-dengaran akan bunyi Tuhan. Ketika Tuhan berfirman untuk memberitahukan segala rencana-Nya (Kejadian 6:13-21), Nuh mendengarkan dengan baik, kemudian melaksanakan sempurna menyerupai yang Tuhan firmankan. Karena mau mendengar dan taat, Nuh dan seisi keluarga selamat dari air bah yang menenggelamkan bumi.
Banyak mendengar firman Tuhan dan taat melaksanakan niscaya diselamatkan dan diberkati!