Umat Pilihan: Identitas Orang Percaya
Disadur dari , edisi 23 April 2019
Baca: 1 Petrus 1:13-25
"...hendaklah kau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama menyerupai Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu," 1 Petrus 1:15
Banyak orang Katolik tak menyadari bahwa di dalam Kristus kita ini mempunyai identitas gres sebagai orang-orang pilihan Tuhan. "...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, biar kau memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kau keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:" (1 Petrus 2:9). Ini yakni sebuah anugerah, lantaran kita dipilih di antara miliaran umat insan di muka bumi ini.
Pemilihan ini hanya terjadi saat seseorang percaya kepada Kristus dan mendapatkan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Makara pemilihan tersebut berpusat ada Kristus! Karena Dia dipilih oleh Bapa sebagai landasan: "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, biar dia menyatakan aturan kepada bangsa-bangsa. Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi jelas untuk bangsa-bangsa," (Yesaya 42:1, 6), dan menjadi yang sulung dari semua umat pilihan (Roma 8:29). "Sebab di dalam Dia Allah telah menentukan kita sebelum dunia dijadikan, biar kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya." (Efesus 1:4).
Apa tujuan Tuhan menentukan kita? Tujuannya yakni biar kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. "...hendaklah kau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama menyerupai Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16). Kata 'kudus' (bahasa Ibrani qadesh/qadosh), arti harfiahnya yakni dipotong atau dipisahkan, dan mempunyai makna: naik lebih tinggi, artinya orang percaya dipanggil untuk mempunyai kehidupan yang naik ke standar Tuhan, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup. "Barangsiapa mengatakan, bahwa dia ada di dalam Dia, dia wajib hidup sama menyerupai Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Seringkali terjadi tidak sedikit orang Katolik kehilangan identitas diri sebagai umat pilihan Tuhan, lantaran hidupnya tak jauh berbeda dengan orang dunia. Miris sekali!
Tanpa mempunyai kekudusan hidup, kita tak sanggup melihat Tuhan! Ibrani 12:14
Baca: 1 Petrus 1:13-25
"...hendaklah kau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama menyerupai Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu," 1 Petrus 1:15
Banyak orang Katolik tak menyadari bahwa di dalam Kristus kita ini mempunyai identitas gres sebagai orang-orang pilihan Tuhan. "...kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, biar kau memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kau keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib:" (1 Petrus 2:9). Ini yakni sebuah anugerah, lantaran kita dipilih di antara miliaran umat insan di muka bumi ini.
Pemilihan ini hanya terjadi saat seseorang percaya kepada Kristus dan mendapatkan Dia sebagai Tuhan dan Juruselamat. Makara pemilihan tersebut berpusat ada Kristus! Karena Dia dipilih oleh Bapa sebagai landasan: "Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, biar dia menyatakan aturan kepada bangsa-bangsa. Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi jelas untuk bangsa-bangsa," (Yesaya 42:1, 6), dan menjadi yang sulung dari semua umat pilihan (Roma 8:29). "Sebab di dalam Dia Allah telah menentukan kita sebelum dunia dijadikan, biar kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya." (Efesus 1:4).
Apa tujuan Tuhan menentukan kita? Tujuannya yakni biar kita kudus dan tak bercacat di hadapan-Nya. "...hendaklah kau menjadi kudus di dalam seluruh hidupmu sama menyerupai Dia yang kudus, yang telah memanggil kamu, sebab Aku kudus." (1 Petrus 1:15-16). Kata 'kudus' (bahasa Ibrani qadesh/qadosh), arti harfiahnya yakni dipotong atau dipisahkan, dan mempunyai makna: naik lebih tinggi, artinya orang percaya dipanggil untuk mempunyai kehidupan yang naik ke standar Tuhan, yaitu hidup sebagaimana Kristus hidup. "Barangsiapa mengatakan, bahwa dia ada di dalam Dia, dia wajib hidup sama menyerupai Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6). Seringkali terjadi tidak sedikit orang Katolik kehilangan identitas diri sebagai umat pilihan Tuhan, lantaran hidupnya tak jauh berbeda dengan orang dunia. Miris sekali!
Tanpa mempunyai kekudusan hidup, kita tak sanggup melihat Tuhan! Ibrani 12:14