Hidup Yang Berbuahkan Kasih
Disadur dari , edisi 10 Mei 2019
Baca: 2 Korintus 9:6-15
"Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kau senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan." 2 Korintus 9:8
Di setiap pertemuan ibadah atau komplotan kita seringkali mendengar khotbah dari hamba Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan itu kasih adanya. Apakah maksudnya? Tuhan mencintai kita sebab memang sifat ke-Ilahian-Nya, dan kasih-Nya itu sama sekali tidak dipengaruhi/tidak tergantung pada perbuatan kita. Kasih Tuhan diberikan kepada kita sebab memang sifat-Nya yang yaitu kasih; dan kasih itu selalu memberi. Kita sanggup mengerti kini bahwa kasih karunia Tuhan itu selalu aktif memberi, tidak pasif. Kaprikornus kelimpahan-kelimpahan yang kita terima dari Tuhan, baik itu berkat bahan maupun berkat rohani, yaitu menunjukkan kegerakan kasih karunia-Nya.
Setelah memperoleh kasih karunia dari Tuhan ini tentunya Tuhan berharap kehidupan kita pun berlimpah dengan pelbagai kebajikan. Apabila seseorang mengaku telah mendapatkan kasih karunia Tuhan namun di dalam dirinya tak terdapat kebaikan, itu menjadikan tanda tanya besar! Orang percaya yang tak mewarisi sifat Tuhan yang berlimpah dengan kasih telah mengecewakan hati Tuhan. Oleh sebab itu marilah kita dengan ikhlas dan rendah hati menghampiri hadirat-Nya semoga kasih-Nya sanggup memenuhi hati kita, sehingga kita pun bisa mengalirkan kasih tersebut kepada orang lain. Injil mengingatkan kita: "...jadikanlah dirimu sendiri suatu contoh dalam berbuat baik..." (Titus 2:7a), "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik." (Ibrani 10:24). Tuhan berkata, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16).
Sudahkah kita menjadi contoh bagi orang-orang di sekitar kita dalam hal berbuat baik? Kehidupan orang percaya yang tak pernah mengalirkan kasih yaitu kerikil sandungan bagi orang lain dan tak mempermuliakan nama Tuhan. Itu sama artinya kita menghalangi orang lain untuk mengenal Kristus, sebab hidup kita tak mencerminkan Dia.
"Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu kalau kau berbuah banyak dan dengan demikian kau yaitu murid-murid-Ku." Yohanes 15:8
Baca: 2 Korintus 9:6-15
"Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kau senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu dan malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan." 2 Korintus 9:8
Di setiap pertemuan ibadah atau komplotan kita seringkali mendengar khotbah dari hamba Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan itu kasih adanya. Apakah maksudnya? Tuhan mencintai kita sebab memang sifat ke-Ilahian-Nya, dan kasih-Nya itu sama sekali tidak dipengaruhi/tidak tergantung pada perbuatan kita. Kasih Tuhan diberikan kepada kita sebab memang sifat-Nya yang yaitu kasih; dan kasih itu selalu memberi. Kita sanggup mengerti kini bahwa kasih karunia Tuhan itu selalu aktif memberi, tidak pasif. Kaprikornus kelimpahan-kelimpahan yang kita terima dari Tuhan, baik itu berkat bahan maupun berkat rohani, yaitu menunjukkan kegerakan kasih karunia-Nya.
Setelah memperoleh kasih karunia dari Tuhan ini tentunya Tuhan berharap kehidupan kita pun berlimpah dengan pelbagai kebajikan. Apabila seseorang mengaku telah mendapatkan kasih karunia Tuhan namun di dalam dirinya tak terdapat kebaikan, itu menjadikan tanda tanya besar! Orang percaya yang tak mewarisi sifat Tuhan yang berlimpah dengan kasih telah mengecewakan hati Tuhan. Oleh sebab itu marilah kita dengan ikhlas dan rendah hati menghampiri hadirat-Nya semoga kasih-Nya sanggup memenuhi hati kita, sehingga kita pun bisa mengalirkan kasih tersebut kepada orang lain. Injil mengingatkan kita: "...jadikanlah dirimu sendiri suatu contoh dalam berbuat baik..." (Titus 2:7a), "Dan marilah kita saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam pekerjaan baik." (Ibrani 10:24). Tuhan berkata, "Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." (Matius 5:16).
Sudahkah kita menjadi contoh bagi orang-orang di sekitar kita dalam hal berbuat baik? Kehidupan orang percaya yang tak pernah mengalirkan kasih yaitu kerikil sandungan bagi orang lain dan tak mempermuliakan nama Tuhan. Itu sama artinya kita menghalangi orang lain untuk mengenal Kristus, sebab hidup kita tak mencerminkan Dia.
"Dalam hal inilah Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu kalau kau berbuah banyak dan dengan demikian kau yaitu murid-murid-Ku." Yohanes 15:8