Penyembahan Sebagai Respons Hati
Disadur dari , edisi 24 Mei 2019
Baca: Markus 12:28-34
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap logika budimu dan dengan segenap kekuatanmu." Markus 12:30
Penyembahan merupakan perilaku yang timbul dari rasa hormat dan pemujaan yang kita lakukan kepada Tuhan dengan rendah hati dan juga pelayanan kasih kepada Tuhan, sebagai satu-satunya eksklusif yang layak. Adalah mutlak bagi kita sebagai anak-anak-Nya untuk menyembah Tuhan, dan dalam hal ini Tuhan Yesus dengan tegas mengatakan, "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10b). Hanya Tuhan-lah yang berhak menjadi satu-satunya obyek penyembahan kita, sebab memang hanya Dia yang layak menerimanya, tiada yang lain.
Kita menyembah Tuhan sebab eksistensi dan karya-Nya dan menyembah itu yaitu respons kita dengan segenap pikiran, emosi, kehendak dan badan sebagai orang percaya atas seluruh keberadaan-Nya. Oleh sebab itu melaksanakan tindakan penyembahan kepada Tuhan tidak sanggup dilakukan asal-asalan atau seenaknya sendiri. Kita ini diciptakan oleh Tuhan untuk menjadi eksklusif yang responsif, artinya senantiasa menunjukkan respons untuk segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita yang disertai dengan ucapan syukur atas setiap campur tangan Tuhan, di mana karya-Nya itu seharusnya membangkitkan perasaan kagum dan hormat di dalam diri kita dan mendorong kita untuk memberi penyembahan kepada Dia, "Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup hingga selama-lamanya," (Wahyu 4:9).
Yang menjadi dasar dari sebuah penyembahan kepada Tuhan yaitu kerendahan hati! Bila kita tiba kepada Tuhan dengan suatu penyembahan yang didasari pada perilaku rendah hati, maka penyembahan kita itu menyenangkan hati Tuhan, karena "TUHAN bahagia kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya." (Mazmur 147:11). Selain itu, kita harus menyembah Tuhan dengan hati yang benar-benar tulus, bukan dibuat-buat, sebab penyembahan itu bukan hanya berkenaan dengan ungkapan kata-kata indah dan bagus di mulut, tetapi suatu ungkapan yang keluar dari dasar hati yang terdalam!
Sudahkah penyembahan kepada Tuhan mewarnai hari-hari kita?
Baca: Markus 12:28-34
"Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap logika budimu dan dengan segenap kekuatanmu." Markus 12:30
Penyembahan merupakan perilaku yang timbul dari rasa hormat dan pemujaan yang kita lakukan kepada Tuhan dengan rendah hati dan juga pelayanan kasih kepada Tuhan, sebagai satu-satunya eksklusif yang layak. Adalah mutlak bagi kita sebagai anak-anak-Nya untuk menyembah Tuhan, dan dalam hal ini Tuhan Yesus dengan tegas mengatakan, "Enyahlah, Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10b). Hanya Tuhan-lah yang berhak menjadi satu-satunya obyek penyembahan kita, sebab memang hanya Dia yang layak menerimanya, tiada yang lain.
Kita menyembah Tuhan sebab eksistensi dan karya-Nya dan menyembah itu yaitu respons kita dengan segenap pikiran, emosi, kehendak dan badan sebagai orang percaya atas seluruh keberadaan-Nya. Oleh sebab itu melaksanakan tindakan penyembahan kepada Tuhan tidak sanggup dilakukan asal-asalan atau seenaknya sendiri. Kita ini diciptakan oleh Tuhan untuk menjadi eksklusif yang responsif, artinya senantiasa menunjukkan respons untuk segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan kita yang disertai dengan ucapan syukur atas setiap campur tangan Tuhan, di mana karya-Nya itu seharusnya membangkitkan perasaan kagum dan hormat di dalam diri kita dan mendorong kita untuk memberi penyembahan kepada Dia, "Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan puji-pujian, dan hormat dan ucapan syukur kepada Dia, yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup hingga selama-lamanya," (Wahyu 4:9).
Yang menjadi dasar dari sebuah penyembahan kepada Tuhan yaitu kerendahan hati! Bila kita tiba kepada Tuhan dengan suatu penyembahan yang didasari pada perilaku rendah hati, maka penyembahan kita itu menyenangkan hati Tuhan, karena "TUHAN bahagia kepada orang-orang yang takut akan Dia, kepada orang-orang yang berharap akan kasih setia-Nya." (Mazmur 147:11). Selain itu, kita harus menyembah Tuhan dengan hati yang benar-benar tulus, bukan dibuat-buat, sebab penyembahan itu bukan hanya berkenaan dengan ungkapan kata-kata indah dan bagus di mulut, tetapi suatu ungkapan yang keluar dari dasar hati yang terdalam!
Sudahkah penyembahan kepada Tuhan mewarnai hari-hari kita?