Jangan Salah Persepsi
Disadur dari , edisi 21 Mei 2019
Baca: Amsal 3:1-26
"Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya." Amsal 3:11
Kita sering tidak mengerti cara Tuhan mengerjakan rencana-Nya dalam hidup kita. Adakalanya untuk mengingatkan kita dari kesalahan Ia mengijinkan kita untuk mencicipi kekerasan atau hajaran tangan-Nya, baik itu berupa masalah, sakit penyakit, dan juga tantangan berat lainnya. Bukan berarti Tuhan tidak peduli pada kita, justru hal itu yaitu bukti bahwa Ia sangat mencintai kita dan Ia tidak ingin kita semakin jauh dan terperosok: "Karena TUHAN memberi fatwa kepada yang dikasihi-Nya, menyerupai seorang ayah kepada anak yang disayangi." (Amsal 3:12).
Ada sebuah teladan perihal perjalanan bangsa Israel di dalam Perjanjian Lama! Tuhan telah memperlihatkan berkat dan anugerah-Nya yang besar, tetapi umat Israel menolak, bahkan mereka lebih menentukan meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada ilah lain; ini sungguh menyakitkan hati Tuhan menyerupai dinyatakan oleh-Nya, "Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menjadikan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal." (Ulangan 32:21). Tuhan hendak mendisiplinkan mereka semoga mereka terhindar dari malapetaka yang lebih besar. Ini memperlihatkan bahwa Tuhan itu adil; Dia Mahakasih, namun jikalau ketetapan dan firman-Nya dilanggar niscaya ada sanksinya! Inilah yang sering menjadikan salah persepsi dalam diri insan yang menuduh Tuhan itu kejam, padahal firman-Nya dengan terang berkata, "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah frustasi apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:5-6).
Banyak orang menerka bahwa semua orang Katolik yang diberkati secara bahan niscaya sudah hidup benar dan berkenan di hadapan Tuhan, padahal tidak selalu demikian! Hati-hati, alasannya yaitu Iblis pun sanggup mengelabui orang dan sanggup mengatakan berkat, sehingga orang itu tidak sadar akan kekeliruannya dan balasannya mereka tidak bertobat dengan sungguh.
Teguran dan hajaran Tuhan itu selalu mendatangkan kebaikan bagi kita!
Baca: Amsal 3:1-26
"Hai anakku, janganlah engkau menolak didikan TUHAN, dan janganlah engkau bosan akan peringatan-Nya." Amsal 3:11
Kita sering tidak mengerti cara Tuhan mengerjakan rencana-Nya dalam hidup kita. Adakalanya untuk mengingatkan kita dari kesalahan Ia mengijinkan kita untuk mencicipi kekerasan atau hajaran tangan-Nya, baik itu berupa masalah, sakit penyakit, dan juga tantangan berat lainnya. Bukan berarti Tuhan tidak peduli pada kita, justru hal itu yaitu bukti bahwa Ia sangat mencintai kita dan Ia tidak ingin kita semakin jauh dan terperosok: "Karena TUHAN memberi fatwa kepada yang dikasihi-Nya, menyerupai seorang ayah kepada anak yang disayangi." (Amsal 3:12).
Ada sebuah teladan perihal perjalanan bangsa Israel di dalam Perjanjian Lama! Tuhan telah memperlihatkan berkat dan anugerah-Nya yang besar, tetapi umat Israel menolak, bahkan mereka lebih menentukan meninggalkan Tuhan dan beribadah kepada ilah lain; ini sungguh menyakitkan hati Tuhan menyerupai dinyatakan oleh-Nya, "Mereka membangkitkan cemburu-Ku dengan yang bukan Allah, mereka menjadikan sakit hati-Ku dengan berhala mereka. Sebab itu Aku akan membangkitkan cemburu mereka dengan yang bukan umat, dan akan menyakiti hati mereka dengan bangsa yang bebal." (Ulangan 32:21). Tuhan hendak mendisiplinkan mereka semoga mereka terhindar dari malapetaka yang lebih besar. Ini memperlihatkan bahwa Tuhan itu adil; Dia Mahakasih, namun jikalau ketetapan dan firman-Nya dilanggar niscaya ada sanksinya! Inilah yang sering menjadikan salah persepsi dalam diri insan yang menuduh Tuhan itu kejam, padahal firman-Nya dengan terang berkata, "Hai anakku, janganlah anggap enteng didikan Tuhan, dan janganlah frustasi apabila engkau diperingatkan-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani 12:5-6).
Banyak orang menerka bahwa semua orang Katolik yang diberkati secara bahan niscaya sudah hidup benar dan berkenan di hadapan Tuhan, padahal tidak selalu demikian! Hati-hati, alasannya yaitu Iblis pun sanggup mengelabui orang dan sanggup mengatakan berkat, sehingga orang itu tidak sadar akan kekeliruannya dan balasannya mereka tidak bertobat dengan sungguh.
Teguran dan hajaran Tuhan itu selalu mendatangkan kebaikan bagi kita!