Bartimeus: Mengenal Ilahi Dengan Benar (2)
Disadur dari , edisi 12 Agustus 2016
Baca: Lukas 18:35-43
"Lalu kata Yesus kepadanya: 'Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!'" Lukas 18:42
Bartimeus bukan hanya menyebut Yesus sebagai Anak Daud, beberapa sebutan juga dipkai olehnya untuk Tuhan Yesus: orang Nazaret dan juga Rabuni. Hal itu semakin mempertegas bahwa Bartimeus mempunyai pengenalan yang benar terhadap langsung Tuhan Yesus, yang yaitu Mesias atau Sang pelepas yang kedatangan-Nya untuk menggenapi nubuatan nabi Yesaya: "Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan pendengaran orang-orang tuli akan dibuka." (Yesaya 35:5). Banyak orang mengenal wacana Tuhan sebatas pengetahuan atau mendengar dari kata orang, yang Tuhan kehendaki yaitu kita mengenal Dia secara pribadi, melalui pengalaman hidup berjalan bersama-Nya, "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." (Hosea 6:6).
2. Tidak gampang menyerah. Ketika itu banyak orang berbondong-bondong ingin mendekati Tuhan Yesus, tentunya ini menjadi kendala besar bagi Bartimeus yang buta. Apalagi orang-orang juga berusaha menghalangi dan menegurnya agar diam, namun Bartimeus tidak mengalah begitu saja, "...semakin keras ia berseru: 'Anak Daud, kasihanilah aku!'" (Lukas 18:39), alasannya yaitu ia tahu secara niscaya bahwa Tuhan Yesus penuh dengan kasih, alasannya yaitu itu ia memohon belas kasihan-Nya. Ada elemen-elemen doa yang terkandung dalam permohonan Bartimeus sehingga Tuhan Yesus bersedia menanggapinya: a. Seruan yang terus-menerus hingga mendapat jawaban. "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7). b. Permohonannya sesuai dengan kebutuhan. Tuhan senantiasa bersedia menanggapi usul orang yang didasari oleh kebutuhan; tetapi kalau usul atau doa tersebut dilandasi oleh impian langsung belum tentu Tuhan akan menjawabnya (baca Yakobus 4:3).
Setelah mengalami pemberian Tuhan Bartimeus pun memperlihatkan respons yang benar untuk membalas kebaikan Tuhan. Tanpa menunda-nunda waktu ia menciptakan keputusan mengikut Tuhan.
Mengenal langsung Tuhan secara benar yaitu kunci mengalami mujizat-Nya!
Baca: Lukas 18:35-43
"Lalu kata Yesus kepadanya: 'Melihatlah engkau, imanmu telah menyelamatkan engkau!'" Lukas 18:42
Bartimeus bukan hanya menyebut Yesus sebagai Anak Daud, beberapa sebutan juga dipkai olehnya untuk Tuhan Yesus: orang Nazaret dan juga Rabuni. Hal itu semakin mempertegas bahwa Bartimeus mempunyai pengenalan yang benar terhadap langsung Tuhan Yesus, yang yaitu Mesias atau Sang pelepas yang kedatangan-Nya untuk menggenapi nubuatan nabi Yesaya: "Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan pendengaran orang-orang tuli akan dibuka." (Yesaya 35:5). Banyak orang mengenal wacana Tuhan sebatas pengetahuan atau mendengar dari kata orang, yang Tuhan kehendaki yaitu kita mengenal Dia secara pribadi, melalui pengalaman hidup berjalan bersama-Nya, "Sebab Aku menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih dari pada korban-korban bakaran." (Hosea 6:6).
2. Tidak gampang menyerah. Ketika itu banyak orang berbondong-bondong ingin mendekati Tuhan Yesus, tentunya ini menjadi kendala besar bagi Bartimeus yang buta. Apalagi orang-orang juga berusaha menghalangi dan menegurnya agar diam, namun Bartimeus tidak mengalah begitu saja, "...semakin keras ia berseru: 'Anak Daud, kasihanilah aku!'" (Lukas 18:39), alasannya yaitu ia tahu secara niscaya bahwa Tuhan Yesus penuh dengan kasih, alasannya yaitu itu ia memohon belas kasihan-Nya. Ada elemen-elemen doa yang terkandung dalam permohonan Bartimeus sehingga Tuhan Yesus bersedia menanggapinya: a. Seruan yang terus-menerus hingga mendapat jawaban. "Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?" (Lukas 18:7). b. Permohonannya sesuai dengan kebutuhan. Tuhan senantiasa bersedia menanggapi usul orang yang didasari oleh kebutuhan; tetapi kalau usul atau doa tersebut dilandasi oleh impian langsung belum tentu Tuhan akan menjawabnya (baca Yakobus 4:3).
Setelah mengalami pemberian Tuhan Bartimeus pun memperlihatkan respons yang benar untuk membalas kebaikan Tuhan. Tanpa menunda-nunda waktu ia menciptakan keputusan mengikut Tuhan.
Mengenal langsung Tuhan secara benar yaitu kunci mengalami mujizat-Nya!