Tuhan Memanggil Orang Berdosa (1)

Disadur dari , edisi 18 Juni 2016 

Baca:  Markus 2:13-17

"Ia melihat Lewi anak Alfeus duduk di rumah cukai kemudian Ia berkata kepadanya: 'Ikutlah Aku!' Maka berdirilah Lewi kemudian mengikuti Dia."  Markus 2:14

Siapakah Lewi?  Lewi yaitu nama lain dari Matius.  Dalam bahasa Ibrani Matius berarti kontribusi Tuhan.  Ia tinggal di Kapernaum dan ayahnya berjulukan Alfeus.  Profesi Lewi atau Matius yaitu pemungut cukai.  Ia ditunjuk oleh pemerintah Romawi untuk memungut pajak dari masyarakat, dari pedagang dan yang melalui wilayah kerjanya, kemudian ia mengambil komisi dari pajak yang dipungutnya itu.

     Kebanyakan pemungut cukai memungut lebih dari yang seharusnya sehingga mereka mendapat laba yang jauh lebih besar.  Itulah sebabnya masa itu pemungut cukai dianggap  'setara'  dengan orang-orang yang kotor, hina dan berdosa di mata masyarakat Yahudi lantaran dianggap sebagai pengkhianat bangsa;  keturunan Yahudi tetapi bekerja dan menjadi antek-antek pemerintahan Romawi.  Mereka diibaratkan  'lintah darat'  yang  'menghisap darah'  bangsanya sendiri dan memihak pemerintahan Romawi.  Tidaklah heran jikalau pemungut cukai dibenci dan dikucilkan orang-orang sebangsanya.

     Timbul pertanyaan dalam diri orang-orang Yahudi:  apakah tidak salah Tuhan Yesus memanggil orang mirip ini?  Padahal Tuhan sendiri tahu siapa itu Lewi dan apa profesinya, namun Ia justru memanggil orang itu untuk menjadi murid-Nya.  Tindakan Tuhan Yesus yang mau makan bersama dengan Lewi dan para pemungut cukai lainnya tentu mengundang kontroversial, sehingga menimbulkan kecurigaan dan reaksi keras dalam diri ahli-ahli Taurat dari golongan Farisi yang selalu menganggap diri sendiri paling benar dan suka sekali menghakimi orang lain.  "Mengapa Ia makan gotong royong dengan pemungut cukai dan orang berdosa?"  (ayat 16).  Menanggapi hal itu Tuhan Yesus memperlihatkan balasan yang lebih mencengangkan lagi,  "Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit; Aku tiba bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa."  (ayat 17).  Tuhan dengan sangat gamblang menjelaskan kepada mereka perihal maksud dan tujuan-Nya tiba ke dunia yaitu memanggil orang yang berdosa.

Sebagai Tabib yang ajaib Tuhan Yesus tiba untuk mengobati, menyembuhkan dan memulihkan orang-orang yang  'sakit'.