Marilah Naik Ke Gunung Tuhan!

Disadur dari , edisi 10 Agustus 2016 

Baca:  Mazmur 15:1-5

"TUHAN, siapa yang boleh menumpang dalam kemah-Mu? Siapa yang boleh membisu di gunung-Mu yang kudus?"  Mazmur 15:1

Sebagai orang percaya kita ini yaitu orang-orang yang paling beruntung di antara umat insan yang hidup di muka bumi ini, lantaran kita mempunyai Tuhan yang begitu akrab dan mau bergaul karib dengan umat-Nya.  Hal ini ditegaskan oleh Tuhan Yesus sendiri,  "Aku tidak menyebut kau lagi hamba, alasannya hamba tidak tahu, apa yang diperbuat oleh tuannya, tetapi Aku menyebut kau sahabat, lantaran Aku telah memberitahukan kepada kau segala sesuatu yang telah Kudengar dari Bapa-Ku."  (Yohanes 15:15).

     Karena pengorbanan darah Kristus di atas kayu salib kita yang dahulunya  'jauh'  sekarang menjadi  'dekat'  (baca  Efesus 2:13), sehingga kita pun beroleh keberanian menghampiri takhta kasih karunia-Nya untuk mendapat pertolongan pada waktunya  (baca  Ibrani 4:16).  Hal ini terang berbeda dengan kepercayaan-kepercayaan lain di dunia yang menyatakan bahwa antara Tuhan Sang Pencipta dengan ciptaan-Nya terbentang jarak yang sangat jauh lantaran keberadaan Tuhan yang teramat kudus dan suci, sehingga insan tidak sanggup mendekat kepada Tuhan dengan sembarangan, apalagi bergaul karib dengan-Nya.  Oleh lantaran itu jangan pernah kita sia-siakan anugerah Tuhan ini!

     Pemazmur bertanya:  siapakah yang boleh menumpang di kemah Tuhan yang kudus?  Adalah orang yang berlaku tidak bercela  (Mazmur 15:2), hidup dalam kebenaran, atau mempunyai hati yang takut akan Tuhan.  Hidup tidak tercela yaitu perwujudan kepercayaan seseorang, alasannya kepercayaan tanpa perbuatan pada hakekatnya yaitu mati, lantaran itu kepercayaan dan perbuatan merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan  (baca  Yakobus 2:17, 22).  Inilah kekristenan yang normal!  Jika kepercayaan kita benar maka secara otomatis akan terrefleksi dalam perbuatan yang seturut firman-Nya.  Orang-orang inilah yang diperkenan Tuhan menumpang di kemah-Nya dan membisu di gunung-Nya yang kudus;  dan terhadap orang-orang yang hidup tidak bercela Tuhan akan menyatakan kebaikan-Nya ibarat tertulis:  "Sebab TUHAN Allah yaitu matahari dan perisai; kasih dan kemuliaan Ia berikan; Ia tidak menahan kebaikan dari orang yang hidup tidak bercela."  (Mazmur 84:12).

Asalkan kita tetap hidup tidak bercela ada jaminan santunan dan pemeliharaan dari Tuhan, alasannya kita dilayakkan untuk tinggal di kemah-Nya!