Mengerjakan Misi Evakuasi (2)
Disadur dari , edisi 26 Maret 2016
Baca: Yohanes 19:16b-27
"Demikianlah hendaknya agar genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: 'Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.' Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu." Yohanes 19:24b
Penderitaan Yesus di kayu salib merupakan cara yang dipilih Bapa untuk membawa keselamatan bagi umat insan yang berdosa. "Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibentuk sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh lantaran penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, agar oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia." (Ibrani 2:9). Jadi, kata kunci keselamatan baka yaitu penebusan melalui penderitaan.
Ketika terpaku dan tergantung di kayu salib sebelum mengembuskan nafas terakhir Yesus tetap mengatakan hati-Nya yang begitu mulia, di mana Ia berdoa, "Ya Bapa, ampunilah mereka, alasannya yaitu mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34). Ini bermakna bahwa kematian-Nya di kayu salib yaitu sebagai jalan pengampunan terhadap dosa. Inilah yang menjadi tujuan Ia tiba ke dunia yaitu membawa pengampunan bagi orang yang berdosa. "Aku tiba bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Matius 9:13). Melalui kematian-Nya di Golgota, yang disebut pula Kalvari, karya penebusan dosa tergenapi. "...bahwa Kristus telah mati lantaran dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci," (1 Korintus 15:3). Bagi kebanyakan orang janjkematian selalu identik dengan air mata dan kesedihan yang mendalam. Namun janjkematian Kristus bagi orang percaya yaitu sebuah kejadian besar, alasannya yaitu kematian-Nya justru yaitu kehidupan bagi orang percaya. Allah Bapa tahu batas kekuatan kita, di mata kita niscaya tidak mampu membebaskan diri dari segala belenggu dosa tanpa adanya penumpahan darah Putera-Nya.
Dengan kata lain, tanpa janjkematian Kristus tidak ada jalan keselamatan bagi manusia. Kaprikornus janjkematian Kristus yaitu bab dari rencana Bapa menggenapi janji-Nya; dan pekerjaan penebusan dosa hanya dilakukan satu kali saja lantaran nilai pengorbanan penebusan Yesus sudah sempurna (baca Ibrani 10); oleh-Nya kita diselamatkan.
Dasar penebusan insan berdosa yaitu melalui janjkematian Yesus Kristus, yang disalibkan dan darah-Nya yang tercurah di atas Golgota!
Baca: Yohanes 19:16b-27
"Demikianlah hendaknya agar genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci: 'Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka membuang undi atas jubah-Ku.' Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit itu." Yohanes 19:24b
Penderitaan Yesus di kayu salib merupakan cara yang dipilih Bapa untuk membawa keselamatan bagi umat insan yang berdosa. "Tetapi Dia, yang untuk waktu yang singkat dibentuk sedikit lebih rendah dari pada malaikat-malaikat, yaitu Yesus, kita lihat, yang oleh lantaran penderitaan maut, dimahkotai dengan kemuliaan dan hormat, agar oleh kasih karunia Allah Ia mengalami maut bagi semua manusia." (Ibrani 2:9). Jadi, kata kunci keselamatan baka yaitu penebusan melalui penderitaan.
Ketika terpaku dan tergantung di kayu salib sebelum mengembuskan nafas terakhir Yesus tetap mengatakan hati-Nya yang begitu mulia, di mana Ia berdoa, "Ya Bapa, ampunilah mereka, alasannya yaitu mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34). Ini bermakna bahwa kematian-Nya di kayu salib yaitu sebagai jalan pengampunan terhadap dosa. Inilah yang menjadi tujuan Ia tiba ke dunia yaitu membawa pengampunan bagi orang yang berdosa. "Aku tiba bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa." (Matius 9:13). Melalui kematian-Nya di Golgota, yang disebut pula Kalvari, karya penebusan dosa tergenapi. "...bahwa Kristus telah mati lantaran dosa-dosa kita, sesuai dengan Kitab Suci," (1 Korintus 15:3). Bagi kebanyakan orang janjkematian selalu identik dengan air mata dan kesedihan yang mendalam. Namun janjkematian Kristus bagi orang percaya yaitu sebuah kejadian besar, alasannya yaitu kematian-Nya justru yaitu kehidupan bagi orang percaya. Allah Bapa tahu batas kekuatan kita, di mata kita niscaya tidak mampu membebaskan diri dari segala belenggu dosa tanpa adanya penumpahan darah Putera-Nya.
Dengan kata lain, tanpa janjkematian Kristus tidak ada jalan keselamatan bagi manusia. Kaprikornus janjkematian Kristus yaitu bab dari rencana Bapa menggenapi janji-Nya; dan pekerjaan penebusan dosa hanya dilakukan satu kali saja lantaran nilai pengorbanan penebusan Yesus sudah sempurna (baca Ibrani 10); oleh-Nya kita diselamatkan.
Dasar penebusan insan berdosa yaitu melalui janjkematian Yesus Kristus, yang disalibkan dan darah-Nya yang tercurah di atas Golgota!