Peka Akan Kehadiran Roh Kudus
Disadur dari , edisi 13 Juni 2016
Baca: 1 Korintus 3:10-23
"Tidak tahukah kamu, bahwa kau yaitu bait Allah dan bahwa Roh Allah membisu di dalam kamu?" 1 Korintus 3:16
Berbicara wacana negeri Belanda, kincir angin niscaya tak luput dari materi pembicaraan, alasannya sebutan lain dari negeri Belanda yaitu negeri kincir angin. Hampir semua orang niscaya tahu wacana kincir angin yang merupakan sebuah alat yang berbentuk baling-baling besar ataupun kecil tergantung dari kegunaannya, di mana baling-balingnya akan berputar dan bergerak saat ada angin yang mendorongnya. Kincir angin memanfaatkan energi angin untuk diubah menjadi kekuatan mekanik. Kegunaan kincir angin adalah: sebagai pembangkit listrik, membantu penyaluran air dalam irigasi dan sebagainya. Kincir angin akan mempunyai nilai guna apabila setiap bagiannya sanggup bekerja dengan baik, terutama sekali baling-baling yang yaitu cuilan paling vital, alasannya instrumen ini berfungsi untuk menangkap angin yang sewaktu-waktu datang, baik itu berupa angin yang sangat kencang atau pun yang berhembus sangat lembut, sepoi-sepoi. Apa pun jenis angin yang berhembus, asal baling-baling kincir angin tersebut tidak rusak, niscaya sanggup ditangkapnya.
Angin yaitu salah satu simbol atau lambang kehadiran Roh Kudus, sedangkan kincir angin yaitu citra kehidupan orang percaya. Seringkali kita tidak bisa 'menangkap' dan mencicipi kehadiran Roh Kudus karena 'baling-baling' kehidupan kita tidak sanggup berfungsi dengan baik, alias rusak. Kita tidak lagi mempunyai kepekaan rohani alasannya kehidupan rohani kita tidak kita pelihara dengan baik. Tubuh kita yaitu bait Allah, daerah Roh Kudus berdiam dan "Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah yaitu kudus dan bait Allah itu ialah kamu." (1 Korintus 3:17).
Jika kita senantiasa menjaga dan memelihara kerohanian kita dengan baik kita tidak akan kehilangan kepekaan akan bunyi Roh Kudus, sebaliknya kita akan mempunyai pancaindera yang semakin terlatih. Caranya? Milikilah komplotan yang karib dengan Tuhan setiap hari, dan jangan sekali-kali menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah!
Karena badan kita yaitu bait Roh Kudus kita harus merawatnya dengan baik, agar kita peka akan kehadiran-Nya.
Baca: 1 Korintus 3:10-23
"Tidak tahukah kamu, bahwa kau yaitu bait Allah dan bahwa Roh Allah membisu di dalam kamu?" 1 Korintus 3:16
Berbicara wacana negeri Belanda, kincir angin niscaya tak luput dari materi pembicaraan, alasannya sebutan lain dari negeri Belanda yaitu negeri kincir angin. Hampir semua orang niscaya tahu wacana kincir angin yang merupakan sebuah alat yang berbentuk baling-baling besar ataupun kecil tergantung dari kegunaannya, di mana baling-balingnya akan berputar dan bergerak saat ada angin yang mendorongnya. Kincir angin memanfaatkan energi angin untuk diubah menjadi kekuatan mekanik. Kegunaan kincir angin adalah: sebagai pembangkit listrik, membantu penyaluran air dalam irigasi dan sebagainya. Kincir angin akan mempunyai nilai guna apabila setiap bagiannya sanggup bekerja dengan baik, terutama sekali baling-baling yang yaitu cuilan paling vital, alasannya instrumen ini berfungsi untuk menangkap angin yang sewaktu-waktu datang, baik itu berupa angin yang sangat kencang atau pun yang berhembus sangat lembut, sepoi-sepoi. Apa pun jenis angin yang berhembus, asal baling-baling kincir angin tersebut tidak rusak, niscaya sanggup ditangkapnya.
Angin yaitu salah satu simbol atau lambang kehadiran Roh Kudus, sedangkan kincir angin yaitu citra kehidupan orang percaya. Seringkali kita tidak bisa 'menangkap' dan mencicipi kehadiran Roh Kudus karena 'baling-baling' kehidupan kita tidak sanggup berfungsi dengan baik, alias rusak. Kita tidak lagi mempunyai kepekaan rohani alasannya kehidupan rohani kita tidak kita pelihara dengan baik. Tubuh kita yaitu bait Allah, daerah Roh Kudus berdiam dan "Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah yaitu kudus dan bait Allah itu ialah kamu." (1 Korintus 3:17).
Jika kita senantiasa menjaga dan memelihara kerohanian kita dengan baik kita tidak akan kehilangan kepekaan akan bunyi Roh Kudus, sebaliknya kita akan mempunyai pancaindera yang semakin terlatih. Caranya? Milikilah komplotan yang karib dengan Tuhan setiap hari, dan jangan sekali-kali menjauhkan diri dari pertemuan-pertemuan ibadah!
Karena badan kita yaitu bait Roh Kudus kita harus merawatnya dengan baik, agar kita peka akan kehadiran-Nya.