Pelayanan Bagi Sesama (2)

Disadur dari , edisi 30 Maret 2016 

Baca:  Amsal 22:7-16

"Orang yang baik hati akan diberkati, alasannya ia membagi rezekinya dengan si miskin."  Amsal 22:9

Tidak sedikit orang Nasrani yang berpikir 1000x dikala hendak mencintai atau menolong orang lain, apalagi hingga harus berkorban.  Kita mau mencintai atau menolong tapi dengan banyak pertimbangan, menghitung laba dan kerugian kalau hendak memberi.  Injil menyatakan bahwa kalau kita mencintai dan berbuat baik kepada orang yang mencintai dan berbuat baik kepada kita, apakah jasa kita?  Karena orang-orang di luar Tuhan atau orang berdosa juga berbuat demikian.  (baca  Lukas 6:32-33).

     Seringkali kita menunda-nunda waktu bila hendak menolong atau berbuat baik kepada orang lain dengan berkata,  "Untuk kebutuhan diri sendiri saja tidak cukup...bagaimana harus memberi orang lain?  Nanti saja berbuat baik kalau keadaan ekonomiku sudah membaik."  Injil menyatakan,  "Siapa senantiasa memperhatikan angin tidak akan menabur; dan siapa senantiasa melihat awan tidak akan menuai."  (Pengkhotbah 11:4).  Seorang janda di Sarfat hanya mempunyai segenggam tepung dan sedikit minyak, tetapi begitu ia taat melaksanakan apa yang diperintahkan Elia  (memberi kepada orang lain terlebih dahulu)  mujizat dinyatakan:  "Tepung dalam tempayan itu tidak habis dan minyak dalam buli-buli itu tidak berkurang menyerupai firman TUHAN yang diucapkan-Nya dengan perantaraan Elia."  (1 Raja-Raja 17:16).

     Renungkanlah!  Tuhan menyediakan berkat dan mujizat-Nya bagi orang-orang yang peka terhadap kebutuhan orang lain!  Karena itu jangan pernah menahan kebaikan bagi sesama.  Sebaliknya,  "Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang."  (Filipi 4:5a).  Dengan kata lain hidup kita harus menjadi berkat bagi orang lain, itulah tujuan Tuhan memberkati kita.  Semasa pelayanan-Nya di bumi Tuhan Yesus terus bergerak dalam pelayanan kepada semua komunitas manusia.  Ia bukan hanya memerhatikan kebutuhan rohani, tetapi juga kebutuhan jasmani semua orang, sehingga di mana pun berada banyak orang mengikuti-Nya.  Artinya Tuhan Yesus memelihara, baik badan maupun jiwa umat-Nya.  Inilah panggilan Tuhan bagi gereja-Nya:  mempunyai hati yang penuh belas kasih, bermurah hati dan melaksanakan perbuatan baik, yang ditandai dengan tindakan memberi.

Melayani sesama dengan memberi yakni bukti kita telah meneladani Kristus!