Seperti Musuh Dalam Selimut
Disadur dari , edisi 3 Juni 2016
Baca: Mazmur 55:1-24
"Kalau musuhku yang mencela aku, saya masih sanggup menanggungnya; jikalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, saya masih sanggup menyembunyikan diri terhadap dia." Mazmur 55:13
Mazmur 55 ini kemungkinan besar ditulis oleh Daud, sesudah puteranya Absalom mengkhianatinya dengan berusaha merebut takhtanya (baca 2 Samuel 15). Kaprikornus yang mengkhianati dan berbuat jahat kepada Daud bukanlah orang jauh, bukan musuh yang sesungguhnya, tetapi orang yang sangat akrab dengan ia dan yang dikasihinya. Betapa perih hati Daud! Pengkhianatan, gosip, fitnah, iri hati dan sebagainya seringkali tiba bukan dari musuh jauh, tetapi tiba dari orang-orang terdekat dengan kita, ibaratnya musuh dalam selimut! Ini yaitu sebuah kenyataan dan Saudara pun mungkin pernah mengalami dan mencicipi itu, "Tetapi engkau orang yang akrab dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: kami yang bantu-membantu bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian." (Mazmur 55:14-15).
Pengalaman pahit mirip yang dialami Daud ini sanggup saja terjadi di mana pun: di daerah kerja, di lingkungan sekitar rumah tinggal, di sekolah, atau bahkan di gereja daerah kita berjemaat. Di luar dugaan, orang-orang terdekat sanggup menyakiti kita dengan segala perbuatan yang bersifat mirip musuh. Para hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang sepintas tampak sehati sepikir dalam melayani Tuhan ternyata juga saling menjatuhkan dan iri hati. Firman Tuhan memperingatkan, "Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan!" (Mikha 7:5). Tuhan Yesus sendiri ketika ditangkap oleh musuh-musuh-Nya ditinggalkan oleh murid-murid-Nya yang telah bergaul karib dengan-Nya setiap hari, mirip tertulis: "Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri." (Matius 26:56b). Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid-Nya, tega menjual Tuhan Yesus dengan tiga puluh uang perak.
Bila Saudara ketika ini sedang ditinggalkan atau mungkin telah disakiti orang-orang terdekat, jangan pernah kecewa dan menyimpan sakit hati!
Tuhan berjanji, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Ibrani 13:5b
Baca: Mazmur 55:1-24
"Kalau musuhku yang mencela aku, saya masih sanggup menanggungnya; jikalau pembenciku yang membesarkan diri terhadap aku, saya masih sanggup menyembunyikan diri terhadap dia." Mazmur 55:13
Mazmur 55 ini kemungkinan besar ditulis oleh Daud, sesudah puteranya Absalom mengkhianatinya dengan berusaha merebut takhtanya (baca 2 Samuel 15). Kaprikornus yang mengkhianati dan berbuat jahat kepada Daud bukanlah orang jauh, bukan musuh yang sesungguhnya, tetapi orang yang sangat akrab dengan ia dan yang dikasihinya. Betapa perih hati Daud! Pengkhianatan, gosip, fitnah, iri hati dan sebagainya seringkali tiba bukan dari musuh jauh, tetapi tiba dari orang-orang terdekat dengan kita, ibaratnya musuh dalam selimut! Ini yaitu sebuah kenyataan dan Saudara pun mungkin pernah mengalami dan mencicipi itu, "Tetapi engkau orang yang akrab dengan aku, temanku dan orang kepercayaanku: kami yang bantu-membantu bergaul dengan baik, dan masuk rumah Allah di tengah-tengah keramaian." (Mazmur 55:14-15).
Pengalaman pahit mirip yang dialami Daud ini sanggup saja terjadi di mana pun: di daerah kerja, di lingkungan sekitar rumah tinggal, di sekolah, atau bahkan di gereja daerah kita berjemaat. Di luar dugaan, orang-orang terdekat sanggup menyakiti kita dengan segala perbuatan yang bersifat mirip musuh. Para hamba Tuhan atau pelayan Tuhan yang sepintas tampak sehati sepikir dalam melayani Tuhan ternyata juga saling menjatuhkan dan iri hati. Firman Tuhan memperingatkan, "Janganlah percaya kepada teman, janganlah mengandalkan diri kepada kawan!" (Mikha 7:5). Tuhan Yesus sendiri ketika ditangkap oleh musuh-musuh-Nya ditinggalkan oleh murid-murid-Nya yang telah bergaul karib dengan-Nya setiap hari, mirip tertulis: "Lalu semua murid itu meninggalkan Dia dan melarikan diri." (Matius 26:56b). Yudas Iskariot, salah seorang dari kedua belas murid-Nya, tega menjual Tuhan Yesus dengan tiga puluh uang perak.
Bila Saudara ketika ini sedang ditinggalkan atau mungkin telah disakiti orang-orang terdekat, jangan pernah kecewa dan menyimpan sakit hati!
Tuhan berjanji, "Aku sekali-kali tidak akan membiarkan engkau dan Aku sekali-kali tidak akan meninggalkan engkau." Ibrani 13:5b