Perjuangan Melawan Musuh (2)
Disadur dari , edisi 18 Mei 2016
Baca: Galatia 5:16-26
"Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kau tidak akan menuruti impian daging." Galatia 5:16
Rasul Paulus menegaskan bahwa impian daging berlawanan dengan impian roh, "...tetapi jikalau kau memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kau tidak hidup di bawah aturan Taurat." (ayat 18). Jika kita mau hidup dipimpin Roh Kudus maka kita tidak akan hidup menuruti impian daging. Dosa yang ada di dalam daging tidak sanggup dilawan dengan kemauan atau perjuangan sendiri, tetapi hanya sanggup dihancurkan oleh kuasa Roh Kudus, apabila kita menyerahkan badan kita sepenuhnya kepada Tuhan untuk digunakan sebagai bait-Nya. "...tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu ialah bait Roh Kudus yang membisu di dalam kamu, Roh Kudus yang kau peroleh dari Allah, - dan bahwa kau bukan milik kau sendiri? Sebab kau telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:19-20).
2. Dunia. Yang dimaksudkan 'dunia' di sini bukan kosmos atau bumi secara fisik, melainkan cara hidup atau gaya hidup insan yang ada di dalamnya. Di zaman modern ini kasatmata sekali bahwa hidup insan dibangun atas tiga perkara: impian daging, impian mata dan keangkuhan hidup (baca 1 Yohanes 2:16). Manusia cenderung mengandalkan uang, harta, jabatan dan sebagainya daripada hidup bersandar kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya. Dengan uang semua impian daging dan impian mata sanggup terpuaskan. Semua kasus ini menciptakan insan merasa gembira dengan apa yang dimiliki dan dicapainya. Kemudian muncullah istilah humanisme (semua berpusat pada insan sendiri), materialisme (berpusat pada materi/kekayaan/kebendaan), dan juga sekularisme (semua berkisar pada dunia yang nyata). Akibatnya yang menjadi fokus hidup insan hanyalah perkara-perkara duniawi semata, sedangkan perkara-perkara rohani mereka abaikan. Manusia sudah tidak membutuhkan Tuhan lagi. Ibadah, doa, firman Tuhan bukan lagi prioritas hidup, hanya sebatas rutinitas.
Firman Tuhan memeringatkan bahwa sebagai umat Tuhan, dikala ini kita memang ada di dunia, tetapi kita bukanlah dari dunia (baca Yohanes 17:14). Karena itu "Janganlah kau menyayangi dunia dan apa yang ada di dalamnya." (1 Yohanes 2:15).
Hidup dipimpin Roh Kudus ialah kunci semoga tidak terbawa arus dunia ini!
Baca: Galatia 5:16-26
"Maksudku ialah: hiduplah oleh Roh, maka kau tidak akan menuruti impian daging." Galatia 5:16
Rasul Paulus menegaskan bahwa impian daging berlawanan dengan impian roh, "...tetapi jikalau kau memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kau tidak hidup di bawah aturan Taurat." (ayat 18). Jika kita mau hidup dipimpin Roh Kudus maka kita tidak akan hidup menuruti impian daging. Dosa yang ada di dalam daging tidak sanggup dilawan dengan kemauan atau perjuangan sendiri, tetapi hanya sanggup dihancurkan oleh kuasa Roh Kudus, apabila kita menyerahkan badan kita sepenuhnya kepada Tuhan untuk digunakan sebagai bait-Nya. "...tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu ialah bait Roh Kudus yang membisu di dalam kamu, Roh Kudus yang kau peroleh dari Allah, - dan bahwa kau bukan milik kau sendiri? Sebab kau telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!" (1 Korintus 6:19-20).
2. Dunia. Yang dimaksudkan 'dunia' di sini bukan kosmos atau bumi secara fisik, melainkan cara hidup atau gaya hidup insan yang ada di dalamnya. Di zaman modern ini kasatmata sekali bahwa hidup insan dibangun atas tiga perkara: impian daging, impian mata dan keangkuhan hidup (baca 1 Yohanes 2:16). Manusia cenderung mengandalkan uang, harta, jabatan dan sebagainya daripada hidup bersandar kepada Tuhan dan mengandalkan-Nya. Dengan uang semua impian daging dan impian mata sanggup terpuaskan. Semua kasus ini menciptakan insan merasa gembira dengan apa yang dimiliki dan dicapainya. Kemudian muncullah istilah humanisme (semua berpusat pada insan sendiri), materialisme (berpusat pada materi/kekayaan/kebendaan), dan juga sekularisme (semua berkisar pada dunia yang nyata). Akibatnya yang menjadi fokus hidup insan hanyalah perkara-perkara duniawi semata, sedangkan perkara-perkara rohani mereka abaikan. Manusia sudah tidak membutuhkan Tuhan lagi. Ibadah, doa, firman Tuhan bukan lagi prioritas hidup, hanya sebatas rutinitas.
Firman Tuhan memeringatkan bahwa sebagai umat Tuhan, dikala ini kita memang ada di dunia, tetapi kita bukanlah dari dunia (baca Yohanes 17:14). Karena itu "Janganlah kau menyayangi dunia dan apa yang ada di dalamnya." (1 Yohanes 2:15).
Hidup dipimpin Roh Kudus ialah kunci semoga tidak terbawa arus dunia ini!