Tuhan Memanggil Orang Berdosa (3)
Disadur dari , edisi 20 Juni 2016
Baca: Lukas 19:1-10
"Sebab Anak Manusia tiba untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Lukas 19:10
Zakheus yaitu rujukan lain orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan hidupnya mengalami perubahan 180 derajat. Dalam bahasa Ibrani nama Zakheus mempunyai arti murni atau benar. Namun hal itu sangat kontradiktif dengan keseharian hidup Zakheus yang penuh ketidakmurnian dan ketidakbenaran.
Ditinjau dari segi materi Zakheus yaitu orang yang sukses: kaya, punya jabatan dan kekuasaan. Selain menerima honor resmi dari pemerintah Romawi dia juga memperoleh gaji 'tidak resmi' yang merupakan ciri umum pejabat pemungut cukai, yang selalu identik dengan ketidakjujuran, manipulasi dan korupsi. Sebagai kepala pemungut cukai Zakheus punya jabatan dan kekuasaan lantaran mempunyai banyak bawahan. Namun dia mengalami krisis identitas. Berlimpah harta, punya jabatan dan kekuasaan tidak membuatnya dihormati orang, sebaliknya dia malah dibenci dan dikucilkan lingkungan. Di ruang hatinya yang terdalam ada kehampaan dan kekosongan sehingga dia pun berupaya mencari sesuatu yang hilang itu! Begitu melihat Yesus sedang melintas kota Yerikho. "Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi dia tidak berhasil lantaran orang banyak, alasannya badannya pendek. Maka berlarilah dia mendahului orang banyak, kemudian memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ." (ayat 3-4). Ia menghadapi hambatan yang tidak mudah: hambatan fisik (tubuhnya pendek) dan hambatan sosial (dibenci, dimusuhi, dikucilkan). Namun hal itu tak bisa meredam hasratnya yang besar, bahkan dia rela memanjat pohon ara, hal yang tidak pantas dilakukan pejabat. Ketika orang lain tidak memedulikannya, mata Tuhan tertuju kepada Zakheus dan menyuruhnya segera turun lantaran Ia harus menumpang dirumahnya (ayat 5). Kata harus menyiratkan sebuah misi Ilahi Tuhan Yesus yaitu mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Karena telah mengalami kasih Tuhan yang besar, harta kekayaan bukan lagi segala-galanya bagi Zakheus, terbukti dari kerelaannya membagikan hartanya kepada orang miskin secara sukarela, bahkan dia rela mengembalikan empat kali lipat.
Setelah mengalami kasih Tuhan hidup Zakheus diubahkan, harta bukan lagi segala-galanya, tapi Yesus yaitu segala-galanya baginya!
Baca: Lukas 19:1-10
"Sebab Anak Manusia tiba untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang." Lukas 19:10
Zakheus yaitu rujukan lain orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan dan hidupnya mengalami perubahan 180 derajat. Dalam bahasa Ibrani nama Zakheus mempunyai arti murni atau benar. Namun hal itu sangat kontradiktif dengan keseharian hidup Zakheus yang penuh ketidakmurnian dan ketidakbenaran.
Ditinjau dari segi materi Zakheus yaitu orang yang sukses: kaya, punya jabatan dan kekuasaan. Selain menerima honor resmi dari pemerintah Romawi dia juga memperoleh gaji 'tidak resmi' yang merupakan ciri umum pejabat pemungut cukai, yang selalu identik dengan ketidakjujuran, manipulasi dan korupsi. Sebagai kepala pemungut cukai Zakheus punya jabatan dan kekuasaan lantaran mempunyai banyak bawahan. Namun dia mengalami krisis identitas. Berlimpah harta, punya jabatan dan kekuasaan tidak membuatnya dihormati orang, sebaliknya dia malah dibenci dan dikucilkan lingkungan. Di ruang hatinya yang terdalam ada kehampaan dan kekosongan sehingga dia pun berupaya mencari sesuatu yang hilang itu! Begitu melihat Yesus sedang melintas kota Yerikho. "Ia berusaha untuk melihat orang apakah Yesus itu, tetapi dia tidak berhasil lantaran orang banyak, alasannya badannya pendek. Maka berlarilah dia mendahului orang banyak, kemudian memanjat pohon ara untuk melihat Yesus, yang akan lewat di situ." (ayat 3-4). Ia menghadapi hambatan yang tidak mudah: hambatan fisik (tubuhnya pendek) dan hambatan sosial (dibenci, dimusuhi, dikucilkan). Namun hal itu tak bisa meredam hasratnya yang besar, bahkan dia rela memanjat pohon ara, hal yang tidak pantas dilakukan pejabat. Ketika orang lain tidak memedulikannya, mata Tuhan tertuju kepada Zakheus dan menyuruhnya segera turun lantaran Ia harus menumpang dirumahnya (ayat 5). Kata harus menyiratkan sebuah misi Ilahi Tuhan Yesus yaitu mencari dan menyelamatkan yang hilang.
Karena telah mengalami kasih Tuhan yang besar, harta kekayaan bukan lagi segala-galanya bagi Zakheus, terbukti dari kerelaannya membagikan hartanya kepada orang miskin secara sukarela, bahkan dia rela mengembalikan empat kali lipat.
Setelah mengalami kasih Tuhan hidup Zakheus diubahkan, harta bukan lagi segala-galanya, tapi Yesus yaitu segala-galanya baginya!