Menyambut Kedatangan Tuhan

Disadur dari , edisi 12 Maret 2016 

Baca:  1 Tesalonika 3:1-13

"Kiranya Dia menguatkan hatimu, agar tak bercacat dan kudus, di hadapan Allah dan Bapa kita pada waktu kedatangan Yesus, Tuhan kita, dengan semua orang kudus-Nya."  1 Tesalonika 3:13

Berbicara perihal kiamat seringkali menyebabkan orang penasaran, kapan sih Tuhan Yesus tiba kembali?  Yang menjadi problem bukan soal hari atau kapan Tuhan akan datang, tetapi bagaimana kesiapan orang percaya menyambut kedatangan-Nya itu.  "...jika Anak Manusia itu datang, adakah Ia mendapati keyakinan di bumi?"  (Lukas 18:8).  Dalam ajaran-Nya Tuhan Yesus berulangkali mengingatkan bahwa Dia akan pergi dan lalu tiba kembali untuk menjemput umat-Nya.  "Dan apabila Aku telah pergi ke situ dan telah menyediakan kawasan bagimu, Aku akan tiba kembali dan membawa kau ke tempat-Ku, agar di kawasan di mana Aku berada, kamupun berada."  (Yohanes 14:3).  Tanpa ditunda-tunda lagi Tuhan Yesus akan tiba segera!

     Apakah kita sudah siap menyambut kedatangan Tuhan?  Selagi ada waktu dan kesempatan marilah kita mempersiapkan diri sebaik mungkin menyerupai lima gadis yang bijaksana.  Adalah sia-sia menjadi orang Katolik sekian usang kalau pada waktu Dia tiba Dia menolak kita, sebab  "Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan beliau yang melaksanakan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terperinci kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kau sekalian pembuat kejahatan!"  (Matius 7:21-23).

     Yang berhak masuk ke pesta perjamuan kawin Anak Domba yaitu orang-orang percaya yang melaksanakan kehendak Bapa.  Makara kunci untuk sanggup tinggal di kawasan di mana Tuhan Yesus berada yaitu ketaatan, bukan berapa usang kita menjadi Katolik atau seberapa aktif kita terlibat dalam pelayanan.  Bagi orang percaya melayani Tuhan yaitu sebua keharusan, tapi kalau pelayanan itu hanya sebatas acara jasmaniah, apalagi disertai motivasi tidak benar, maka pelayanannya tidak akan mendapat upah di sorga.

Tuhan tiba untuk menjemput umat-Nya yang hidup dalam ketaatan!