Jangan Bimbang Ibarat Gelombang!
Disadur dari , edisi 12 September 2016
Baca: Matius 14:22-33
"Tetapi dikala dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai karam kemudian berteriak: 'Tuhan, tolonglah aku!'" Matius 14:30
Pulau Bali, salah satu pulau terindah di dunia yang dikenal dengan sebutan pulau dewata, selalu menjadi destinasi utama wisatawan gila maupun domestik. Salah satu obyek wisata yang menjadi daya pikat wisatawan yaitu keindahan pantainya. Hampir semua wisatawan yang sedang berlibur di Bali niscaya akan mengunjungi pantai, terutama pantai yang mempunyai pasir putih dengan pemandangan sunrise atau sunset. Ada banyak pantai di Bali yang selalu dibanjiri wisatawan lantaran keunikan dan keindahannya, ibarat pantai Nusa Dua, pantai Jimbaran, pantai Sanur, pantai Kuta dan masih banyak lagi.
Ketika sedang berada di tepi pantai atau laut, pernahkah Saudara memerhatikan deburan ombak di sana? Cobalah Saudara lempar sebuah bola ke tengah ombak, maka kita akan melihat bahwa bola tersebut akan bergerak ke sana ke mari, tidak sanggup tetap di tempat, lantaran terdorong oleh ombak. Begitulah citra dari orang yang bimbang hati! Yakobus menyatakan, "...orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin." (Yakobus 1:6). Bimbang berarti tidak tetap hati (kurang percaya), ragu-ragu; (merasa khawatir; cemas. Orang yang bimbang hati tidak akan mendapatkan sesuatu dari Tuhan lantaran doanya tidak akan dijawab Tuhan. Banyak orang Katolik sudah berdoa kepada Tuhan untuk problem yang dialami, tetapi begitu melihat fakta yang bertolak belakang, hatinya pun mulai bimbang. Petrus pernah berjalan di atas air untuk mendapati Tuhan Yesus yang sedang berjalan di atas air, tetapi begitu mencicipi tiupan angin ia pun menjadi takut dan mulai tenggelam. Beruntung Tuhan Yesus segera mengulurkan tangan-Nya untuk menolong: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (Matius 14:31).
Sekencang apa pun angin dan gelombang menerpa kehidupan ini, selama mata kita tertuju kepada Tuhan Yesus dan tidak bimbang, kita niscaya akan mengalami mujizat dari doa-doa kita. Namun bila mata kita hanya terarah kepada besarnya problem dan situasi, kita akan karam dalam kegagalan.
"janganlah bimbang, alasannya yaitu Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau..." Yesaya 41:10
Baca: Matius 14:22-33
"Tetapi dikala dirasanya tiupan angin, takutlah ia dan mulai karam kemudian berteriak: 'Tuhan, tolonglah aku!'" Matius 14:30
Pulau Bali, salah satu pulau terindah di dunia yang dikenal dengan sebutan pulau dewata, selalu menjadi destinasi utama wisatawan gila maupun domestik. Salah satu obyek wisata yang menjadi daya pikat wisatawan yaitu keindahan pantainya. Hampir semua wisatawan yang sedang berlibur di Bali niscaya akan mengunjungi pantai, terutama pantai yang mempunyai pasir putih dengan pemandangan sunrise atau sunset. Ada banyak pantai di Bali yang selalu dibanjiri wisatawan lantaran keunikan dan keindahannya, ibarat pantai Nusa Dua, pantai Jimbaran, pantai Sanur, pantai Kuta dan masih banyak lagi.
Ketika sedang berada di tepi pantai atau laut, pernahkah Saudara memerhatikan deburan ombak di sana? Cobalah Saudara lempar sebuah bola ke tengah ombak, maka kita akan melihat bahwa bola tersebut akan bergerak ke sana ke mari, tidak sanggup tetap di tempat, lantaran terdorong oleh ombak. Begitulah citra dari orang yang bimbang hati! Yakobus menyatakan, "...orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin." (Yakobus 1:6). Bimbang berarti tidak tetap hati (kurang percaya), ragu-ragu; (merasa khawatir; cemas. Orang yang bimbang hati tidak akan mendapatkan sesuatu dari Tuhan lantaran doanya tidak akan dijawab Tuhan. Banyak orang Katolik sudah berdoa kepada Tuhan untuk problem yang dialami, tetapi begitu melihat fakta yang bertolak belakang, hatinya pun mulai bimbang. Petrus pernah berjalan di atas air untuk mendapati Tuhan Yesus yang sedang berjalan di atas air, tetapi begitu mencicipi tiupan angin ia pun menjadi takut dan mulai tenggelam. Beruntung Tuhan Yesus segera mengulurkan tangan-Nya untuk menolong: "Hai orang yang kurang percaya, mengapa engkau bimbang?" (Matius 14:31).
Sekencang apa pun angin dan gelombang menerpa kehidupan ini, selama mata kita tertuju kepada Tuhan Yesus dan tidak bimbang, kita niscaya akan mengalami mujizat dari doa-doa kita. Namun bila mata kita hanya terarah kepada besarnya problem dan situasi, kita akan karam dalam kegagalan.
"janganlah bimbang, alasannya yaitu Aku ini Allahmu; Aku akan meneguhkan, bahkan akan menolong engkau; Aku akan memegang engkau..." Yesaya 41:10