Milikilah Motivasi Yang Benar!

Disadur dari , edisi 26 Agustus 2016 

Baca:  Yeremia 17:1-10

"Aku, TUHAN, yang menilik hati, yang menguji batin, untuk memberi jawaban kepada setiap orang setimpal dengan tingkah langkahnya, setimpal dengan hasil perbuatannya."  Yeremia 17:10

Setiap orang niscaya mempunyai motivasi dalam melaksanakan segala sesuatu.  Apa itu motivasi?  Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, motivasi yakni kecenderungan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar melaksanakan tindakan dengan tujuan tertentu;  usaha-usaha yang menimbulkan seseorang atau kelompok orang tergerak melaksanakan sesuatu lantaran ingin mencapai tujuan yang dikehendaki.  Dengan kata lain motivasi yakni sebuah kekuatan yang melatarbelakangi perencanaan, keputusan, pilihan dan tindakan seseorang.  Kekuatan inilah yang memberi semangat dan gairah mengerjakan segala hal, baik positif maupun negatif.

     Motivasi berbicara perihal sikap hati seseorang dan inilah yang Tuhan perhatikan dalam diri seseorang dikala melaksanakan segala sesuatu, lantaran Ia melihat hati, bukan apa yang tampak secara kasat mata.  Ayat nas terang menyatakan bahwa Tuhan menilik hati dan menguji batin,  "...dan mengerti segala niat dan cita-cita."  (1 Tawarikh 28:9).  Maka dari itu kita harus selalu menjaga motivasi secara benar dalam mengerjakan apa pun:  pekerjaan, relationship dengan sesama, amat terlebih dalam melayani Tuhan, lantaran motivasi yang ada dalam hati secara otomatis memengaruhi pikiran, tindakan, sikap dan reaksi kita.  Kalau motivasi kita benar semua yang kita hasilkan yakni benar dan sanggup menjadi berkat bagi orang lain.  Demikian pula sebaliknya!

     Adalah tidak gampang kita mengerti motivasi dalam diri seseorang, lantaran motivasi sanggup dibalut atau disembunyikan secara rapi di balik sikap, sikap ataupun tindakan.  Hingga detik ini ada banyak orang yang mempunyai motivasi tidak benar dalam membangun hubungan/relasi dengan sesamanya:  lantaran uang, kepentingan tertentu atau modus terselubung, bukan didasari ketulusan dan kemurnian hati.  Bahkan tidak sedikit orang Katolik dan juga hamba-hamba Tuhan tampak aktif melayani pekerjaan Tuhan lantaran alasan-alasan tertentu:  uang, materi, mencari jodoh, biar populer atau ingin mendapat kebanggaan dan hormat dari sesamanya!

Tuhan mengetahui diam-diam hati setiap orang, lantaran itu berhati-hatilah!