Rahab: Mendapat Kasih Setia (2)
Disadur dari , edisi 5 April 2016
Baca: Yosua 6:1-27
"Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel hingga sekarang, sebab ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho." Yosua 6:25b
Rahab yaitu perempuan sundal yang tinggal di kota Yerikho, kota yang dikutuk Yosua sehingga seisi kota itu dihancurkan Tuhan. Menurut pandangan manusia, dapatkah perempuan 'najis' diselamatkan, ditolong dan diubah hidupnya? Namun Rahab dan keluarganya beroleh kasih setia dari Tuhan sebab tindakan imannya yaitu bukti bahwa ia berpihak kepada Tuhan. Ketika kedua pengintai suruhan Yosua memerintahkan Rahab mengikatkan tali kirmizi merah di jendela rumahnya, ia taat melakukannya. Selalu ada upah untuk ketaatan: Rahab dan keluarganya diselamatkan saat kota Yerikho hancur.
Keselamatan yang diterima Rahab yaitu bukti bahwa Tuhan tidak pernah pandang bulu terhadap orang-orang yang Ia berikan kemurahan-Nya: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." (Roma 9:15). Rahab, seorang perempuan berdosa dengan latar belakang bangsa kafir, mengalami kemurahan Tuhan sebab tanda merah yang ia pasang. Tanda merah yaitu bayangan dari keselamatan sejati yaitu tanda darah Kristus. Melalui pencurahan darah Kristus di kayu salib kita beroleh keselamatan dan pengampunan dosa. "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, berdasarkan kekayaan kasih karunia-Nya," (Efesus 1:7). Karena ia bersedia menyembunyikan dua orang pengintai utusan Yosua dan imannya kepada Tuhan Israel, Injil pun mencatat Rahab sebagai salah satu saksi iman.
Rahab, perempuan berdosa yang dipandang rendah sesamanya, mendapat posisi sederajat dengan tokoh-tokoh dogma lainnya ibarat Abraham, Nuh, Henokh, Musa dan sebagainya. "Karena dogma maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bantu-membantu dengan orang-orang durhaka, sebab ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik." (Ibrani 11:31).
Karena imannya Rahab beroleh kasih setia Tuhan, diselamatkan dan diangkat status hidupnya: dari perempuan sundal tidak berharga di mata insan masuk dalam garis silsilah Yesus Kristus (baca Matius 1:1-17).
Baca: Yosua 6:1-27
"Maka diamlah perempuan itu di tengah-tengah orang Israel hingga sekarang, sebab ia telah menyembunyikan orang suruhan yang disuruh Yosua mengintai Yerikho." Yosua 6:25b
Rahab yaitu perempuan sundal yang tinggal di kota Yerikho, kota yang dikutuk Yosua sehingga seisi kota itu dihancurkan Tuhan. Menurut pandangan manusia, dapatkah perempuan 'najis' diselamatkan, ditolong dan diubah hidupnya? Namun Rahab dan keluarganya beroleh kasih setia dari Tuhan sebab tindakan imannya yaitu bukti bahwa ia berpihak kepada Tuhan. Ketika kedua pengintai suruhan Yosua memerintahkan Rahab mengikatkan tali kirmizi merah di jendela rumahnya, ia taat melakukannya. Selalu ada upah untuk ketaatan: Rahab dan keluarganya diselamatkan saat kota Yerikho hancur.
Keselamatan yang diterima Rahab yaitu bukti bahwa Tuhan tidak pernah pandang bulu terhadap orang-orang yang Ia berikan kemurahan-Nya: "Aku akan menaruh belas kasihan kepada siapa Aku mau menaruh belas kasihan dan Aku akan bermurah hati kepada siapa Aku mau bermurah hati." (Roma 9:15). Rahab, seorang perempuan berdosa dengan latar belakang bangsa kafir, mengalami kemurahan Tuhan sebab tanda merah yang ia pasang. Tanda merah yaitu bayangan dari keselamatan sejati yaitu tanda darah Kristus. Melalui pencurahan darah Kristus di kayu salib kita beroleh keselamatan dan pengampunan dosa. "Sebab di dalam Dia dan oleh darah-Nya kita beroleh penebusan, yaitu pengampunan dosa, berdasarkan kekayaan kasih karunia-Nya," (Efesus 1:7). Karena ia bersedia menyembunyikan dua orang pengintai utusan Yosua dan imannya kepada Tuhan Israel, Injil pun mencatat Rahab sebagai salah satu saksi iman.
Rahab, perempuan berdosa yang dipandang rendah sesamanya, mendapat posisi sederajat dengan tokoh-tokoh dogma lainnya ibarat Abraham, Nuh, Henokh, Musa dan sebagainya. "Karena dogma maka Rahab, perempuan sundal itu, tidak turut binasa bantu-membantu dengan orang-orang durhaka, sebab ia telah menyambut pengintai-pengintai itu dengan baik." (Ibrani 11:31).
Karena imannya Rahab beroleh kasih setia Tuhan, diselamatkan dan diangkat status hidupnya: dari perempuan sundal tidak berharga di mata insan masuk dalam garis silsilah Yesus Kristus (baca Matius 1:1-17).