Kenikmatan Dan Kepuasan Hidup (1)

Disadur dari , edisi 28 Juli 2016 

Baca:  Mazmur 27:1-14

"Satu hal telah kuminta kepada TUHAN, itulah yang kuingini: membisu di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya."  Mazmur 27:4

Semua orang mendambakan kenikmatan dan kepuasan dalam menjalani hidup di dunia ini.  Kebanyakan beranggapan bahwa hal itu sanggup dirasakan saat mempunyai uang yang banyak atau kekayaan yang berlimpah.  Ada yang berkata bahwa hal yang membuatnya nikmat dan puas ialah apabila bisa berkeliling dunia, atau saat ia bisa makan makanan glamor dan tidur di hotel yang berbintang.

     Semua orang berpikir bahwa dengan uang dan kekayaan mereka bisa membeli apa saja, melaksanakan apa pun, pergi ke mana saja sehingga semua impian sanggup terwujud;  itulah nikmat dan puasnya hidup ini.  Benarkah demikian?  Pengkhotbah menulis:  "Siapa menyayangi uang tidak akan puas dengan uang, dan siapa menyayangi kekayaan tidak akan puas dengan penghasilannya. Inipun sia-sia."  (Pengkhotbah 5:9).  Banyak orang sudah mempunyai segala-galanya tetapi tidak pernah mencicipi kenikmatan dan kepuasan hidup, selalu saja ada yang kurang.  Berbeda dengan pemazmur, dalam hal ini Daud, yang saat menulis mazmur ini sudah menjadi raja Israel.  Sebagai raja dari sebuah kerajaan besar Daud tentu bisa melaksanakan apa saja untuk mewujudkan semua impian hatinya dan memuaskan hasratnya, alasannya ialah ia mempunyai fasilitas-fasilitas:  popularitas, kekuasaan, harta kekayaan, pasukan militer.  Namun faktanya semua bahan duniawi tidak serta merta menunjukkan kenikmatan dan kepuasan dalam diri Daud.

     Daud menemukan kenikmatan dan kepuasan hidup sejati saat berada dalam bait Tuhan yang kudus.  Artinya tidak ada kenikmatan dan kepuasan di dunia ini yang bisa mengalahkan kenikmatan dan kepuasan Daud saat berada di rumah Tuhan, membangun komplotan yang karib dengan Tuhan dan mengalami perjumpaan secara langsung dengan Tuhan.  Hal itu tersirat dari pernyataan Daud,   "...diam di rumah TUHAN seumur hidupku, menyaksikan kemurahan TUHAN dan menikmati bait-Nya."  (ayat nas).

Materi duniawi takkan menunjukkan kenikmatan dan kepuasan hidup!