Kristen Sebagai Identitas Diri
Disadur dari , edisi 30 Juni 2016
Baca: Kisah Para Rasul 11:19-30
"Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen." Kisah 11:26b
Kata Kristen yang dalam bahasa Yunani christianos hanya ditulis tiga kali dalam Perjanjian Baru (Kisah 11:26, Kisah 26:28, dan 1 Petrus 4:16). Kata Kristen ini pada mulanya yaitu sebutan khusus dan Istimewa bagi pengikut Kristus, yang telah menawarkan kualitas hidup ibarat Kristus. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama ibarat Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6).
Sekarang ini kekristenan telah kehilangan makna sesungguhnya. Banyak orang dengan gampang menyimpulkan bahwa jikalau orang tampak aktif keluar masuk gereja, mengenakan kalung salib, memasang stiker kutipan ayat Bibel di beling mobil, atau memasang gambar Tuhan Yesus di ruang tamu, yaitu orang Nasrani sejati. Identitas diri Nasrani sejati harus dibuktikan melalui perbuatan hidup sehari-hari yang meneladani Kristus, yang membawa kita mendapat pengakuan, baik itu dari manusia, terlebih lagi pengukuhan dari Tuhan, sehingga kita layak disebut saksi Kristus dan dipercaya untuk melaksanakan perkara-perkara besar. Kaprikornus Nasrani itu bukan sekedar label atau atribut, tetapi identitas yang menempel dan menjadi daging (perbuatan).
Inilah identitas Nasrani sejati: 1. Terlibat dalam pemberitaan Injil. "...ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang datang di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus yaitu Tuhan." (Kisah 11:20). Memberitakan Injil atau bersaksi perihal Kristus yaitu amanat agung Tuhan bagi setiap orang percaya. Memberitakan Injil tidak harus berada di atas mimbar, tetapi sanggup dilakukan di mana pun dan kapan pun. Cara paling efektif memberitakan Injil yaitu melalui contoh hidup kita. 2. Memiliki kesetiaan. "Ia menasihati mereka, biar mereka semua tetap setia kepada Tuhan," (Kisah 11:23). Bibel menyatakan banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih (baca Matius 22:14), dan dari sedikit yang dipilih itu lebih sedikit lagi yang setia. Sudahkah kita menjadi orang-orang Nasrani yang setia? Ada upah besar Tuhan sediakan bagi orang yang setia hingga akhir (baca Wahyu 2:10b).
Kristen sejati yaitu seorang yang setia mengikut Tuhan Yesus di segala keadaan dan mempunyai roh yang menyala-nyala untuk memberitakan Injil.
Baca: Kisah Para Rasul 11:19-30
"Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya disebut Kristen." Kisah 11:26b
Kata Kristen yang dalam bahasa Yunani christianos hanya ditulis tiga kali dalam Perjanjian Baru (Kisah 11:26, Kisah 26:28, dan 1 Petrus 4:16). Kata Kristen ini pada mulanya yaitu sebutan khusus dan Istimewa bagi pengikut Kristus, yang telah menawarkan kualitas hidup ibarat Kristus. "Barangsiapa mengatakan, bahwa ia ada di dalam Dia, ia wajib hidup sama ibarat Kristus telah hidup." (1 Yohanes 2:6).
Sekarang ini kekristenan telah kehilangan makna sesungguhnya. Banyak orang dengan gampang menyimpulkan bahwa jikalau orang tampak aktif keluar masuk gereja, mengenakan kalung salib, memasang stiker kutipan ayat Bibel di beling mobil, atau memasang gambar Tuhan Yesus di ruang tamu, yaitu orang Nasrani sejati. Identitas diri Nasrani sejati harus dibuktikan melalui perbuatan hidup sehari-hari yang meneladani Kristus, yang membawa kita mendapat pengakuan, baik itu dari manusia, terlebih lagi pengukuhan dari Tuhan, sehingga kita layak disebut saksi Kristus dan dipercaya untuk melaksanakan perkara-perkara besar. Kaprikornus Nasrani itu bukan sekedar label atau atribut, tetapi identitas yang menempel dan menjadi daging (perbuatan).
Inilah identitas Nasrani sejati: 1. Terlibat dalam pemberitaan Injil. "...ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang datang di Antiokhia dan berkata-kata juga kepada orang-orang Yunani dan memberitakan Injil, bahwa Yesus yaitu Tuhan." (Kisah 11:20). Memberitakan Injil atau bersaksi perihal Kristus yaitu amanat agung Tuhan bagi setiap orang percaya. Memberitakan Injil tidak harus berada di atas mimbar, tetapi sanggup dilakukan di mana pun dan kapan pun. Cara paling efektif memberitakan Injil yaitu melalui contoh hidup kita. 2. Memiliki kesetiaan. "Ia menasihati mereka, biar mereka semua tetap setia kepada Tuhan," (Kisah 11:23). Bibel menyatakan banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih (baca Matius 22:14), dan dari sedikit yang dipilih itu lebih sedikit lagi yang setia. Sudahkah kita menjadi orang-orang Nasrani yang setia? Ada upah besar Tuhan sediakan bagi orang yang setia hingga akhir (baca Wahyu 2:10b).
Kristen sejati yaitu seorang yang setia mengikut Tuhan Yesus di segala keadaan dan mempunyai roh yang menyala-nyala untuk memberitakan Injil.