Kemerdekaan: Jembatan Emas Wujudkan Cita
Disadur dari , edisi 17 Agustus 2016
Baca: Mazmur 146:1-10
"yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung," Mazmur 146:7
Merdeka! Merdeka! Merdeka! Hari ini seluruh masyarakat Indonesia bersukacita merayakan hari kemerdekaan RI yang ke-71. Tak terasa sudah tujuh puluh satu tahun negeri tercinta ini terbebas dari belenggu penjajahan. Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka sepenuhnya. Merdeka berarti bebas dari tekanan, penjajahan, berdiri sendiri, tidak dihalang-halangi, tidak dibatasi, tidak terikat. Namun demikian kemerdekaan bukanlah selesai usaha bangsa Indonesia, sebaliknya merupakan titik awal usaha untuk membangun negeri sehabis terbebas dari penjajahan bangsa lain.
Sudah menjadi tradisi tahunan jikalau peringatan hari kemerdekaan selalu disambut dengan penuh kemeriahan oleh seluruh warga, mulai dari Sabang hingga Merauke, dengan menggelar banyak sekali acara: mulai dari malam tasyakuran, upacara pengibaran bendera merah putih, dan tak ketinggalan pula aneka jenis perlombaan diadakan. Tapi sedihnya, meski setiap tahun merayakan hari kemerdekaan, tidak semua masyarakat sanggup memaknai apa arti kemerdekaan dan tidak tahu apa yang harus diperbuat untuk mengisi kemerdekaan tersebut. Jika para pendahulu bangsa telah berjuang melawan kekejaman penjajah, sekarang kita sebagai generasi penerus harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan melaksanakan yang terbaik bagi bangsa ini. "Tetapi janganlah kau mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa," (Galatia 5:13).
Apalah artinya merdeka jikalau faktanya tidak semua warga negara menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya! Sebab hingga hari ini masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya terjajah oleh kemiskinan, banyak daerah-daerah terpencil yang belum menikmati pemerataan pembangunan, padahal di mata dunia bangsa Indonesia dikenal sebagai negeri yang gemah ripah loh jinawi, berlimpah kekayaan alamnya, di mana seharusnya seluruh rakyat sanggup menikmati kehidupan yang lebih layak.
Dirgahayu RI yang ke-71 seharusnya menjadi 'jembatan emas' dalam mewujudkan impian bangsa ialah masyarakat yang adil dan makmur!
Baca: Mazmur 146:1-10
"yang menegakkan keadilan untuk orang-orang yang diperas, yang memberi roti kepada orang-orang yang lapar. TUHAN membebaskan orang-orang yang terkurung," Mazmur 146:7
Merdeka! Merdeka! Merdeka! Hari ini seluruh masyarakat Indonesia bersukacita merayakan hari kemerdekaan RI yang ke-71. Tak terasa sudah tujuh puluh satu tahun negeri tercinta ini terbebas dari belenggu penjajahan. Indonesia telah menjadi bangsa yang merdeka sepenuhnya. Merdeka berarti bebas dari tekanan, penjajahan, berdiri sendiri, tidak dihalang-halangi, tidak dibatasi, tidak terikat. Namun demikian kemerdekaan bukanlah selesai usaha bangsa Indonesia, sebaliknya merupakan titik awal usaha untuk membangun negeri sehabis terbebas dari penjajahan bangsa lain.
Sudah menjadi tradisi tahunan jikalau peringatan hari kemerdekaan selalu disambut dengan penuh kemeriahan oleh seluruh warga, mulai dari Sabang hingga Merauke, dengan menggelar banyak sekali acara: mulai dari malam tasyakuran, upacara pengibaran bendera merah putih, dan tak ketinggalan pula aneka jenis perlombaan diadakan. Tapi sedihnya, meski setiap tahun merayakan hari kemerdekaan, tidak semua masyarakat sanggup memaknai apa arti kemerdekaan dan tidak tahu apa yang harus diperbuat untuk mengisi kemerdekaan tersebut. Jika para pendahulu bangsa telah berjuang melawan kekejaman penjajah, sekarang kita sebagai generasi penerus harus berjuang untuk mengisi kemerdekaan dengan melaksanakan yang terbaik bagi bangsa ini. "Tetapi janganlah kau mempergunakan kemerdekaan itu sebagai kesempatan untuk kehidupan dalam dosa," (Galatia 5:13).
Apalah artinya merdeka jikalau faktanya tidak semua warga negara menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya! Sebab hingga hari ini masih banyak masyarakat Indonesia yang hidupnya terjajah oleh kemiskinan, banyak daerah-daerah terpencil yang belum menikmati pemerataan pembangunan, padahal di mata dunia bangsa Indonesia dikenal sebagai negeri yang gemah ripah loh jinawi, berlimpah kekayaan alamnya, di mana seharusnya seluruh rakyat sanggup menikmati kehidupan yang lebih layak.
Dirgahayu RI yang ke-71 seharusnya menjadi 'jembatan emas' dalam mewujudkan impian bangsa ialah masyarakat yang adil dan makmur!